TUGAS GURU DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN

TUGAS GURU DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN

Tugas guru sebagai pengajar adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang mendidik, menilai proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh melalui hasil evaluasi.

Dalam melaksanakan proses penilaian, tes merupakan alat ukur yang paling sering digunakan guru untuk mengukur hasil belajar siswa. Dari hasil tes, guru dapat mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Oleh karena itu, agar tes dapat mengukur hasil dengan tepat, maka tes harus dikembangkan dengan benar.

A. Bagaimana Membuat Perencanaan Tes yang Baik
Tes baru akan berarti bila terdiri dari butir-butir soal yang menguji tujuan yang penting dan mewakili seluruh bahan yang diujikan secara representatif. Pemilihan butir-butir soal dilakukan atas dasar pertimbangan pentingnya konsep, dalil atau teori yang diuji dalam hubungannya dengan peranannya terhadap bidang studi secara keseluruhan.

Untuk memudahkan guru dalam menyusun tes, maka perlu dibuat kisi-kisi soal yang akan menjadi acuan bagi guru dalam menulis butir soal. Kisi-kisi ini memuat beberapa informasi, antara lain cakupan materi yang akan diuji, kompetensi yang akan diuji, tingkat kesukaran soal, dan jumlah butir soal yang dibutuhkan

B. Dasar-dasar Penyusunan Tes
Tes merupakan alat ukur yang paling banyak digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Adapun dasar-dasar penyusunan tes adalah sebagai berikut:
1. Tes harus dapat mengukur apa-apa yang dipelajari dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam rencana pembelajaran
2. Tes disusun sedemikian rupa sehingga benar-benar mewakili materi yang telah dipelajari
3. Pertanyaan tes hendaknya disesuaikan dengan aspek-aspek tingkat belajar yang diharapkan
4. Tes hendaknya disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes itu sendiri
5. Tes disesuaikan dengan pendekatan pengukuran yang dianut, apakah mengacu pada kelompok ataukah mengacu pada patokan tertentu
6. Tes hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran

C. Bagaimana Menyusun Soal Objektif

Dilihat dari konstruksi, tes objektif tersusun atas pokok soal (stem) yang disertai dengan empat sampai lima pilihan jawaban (option). Diantara empat/lima jawaban tersebut harus terdapat satu jawaban yang benar atau yang paling benar (sebagai kunci) dan tiga jawaban tidak benar (pengecoh). Pokok soal (stem) dapat dirumuskan dalam dua bentuk. Pertama stem dirumuskan dalam bentuk kalimat tidak selesai, dan yang kedua stem dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Jika stem dirumuskan dalam bentuk kalimat tidak selesai, maka akhir kalimat harus diikuti dengan 4 buah titik dan awal dari setiap option harus dimulai dengan huruf kecil tanpa diberi titik pada akhir setiap option. Jika stem dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya maka akhir stem diikuti dengan tanda tanya pada setiap awal option dimulai dengan huruf besar sedangkan pada setiap option diberi tanda titik.

Contoh 1 :

Salah satu tujuan Kongres Pemuda II di Jakarta tanggal 26 – 28 Oktober 1928 adalah untuk ….
A. memperkokoh persatuan dan kesatuan (kunci)
B. mengangkat derajat bangsa Indonesia
C. memilih kader-kader bangsa Pengecoh
D. mempropagandakan cita-cita Indonesia merdeka

Contoh 2

Siapa penemu pesawat telepon pertama ?
A. Faraday
B. Edison pengecoh
C. Markoni
D. Bell (kunci)

Apa yang perlu dilakukan guru sebelum penulisan soal dimulai ?
1. membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Agar kisi-kisi yang dibuat menjadi baik, maka kisi-kisi tersebut harus disesuaikan dengan kurikulum bidang studi masing-masing.
2. menyusun kompetensi/TIK dengan memperhatikan 4 komponen yang sedapat mungkin harus dipenuhi, antara lain:
a. Sasaran atau peserta tes (siswa kelas……… SMA XXX)
b. Tingkah laku yang diharapkan. Perumusan diharapkan mencakup kata kerja operasional
c. Kondisi/Hasil belajar. Yang dimaksud adalah kondisi yang diberikan pada saat tingkah laku siswa diukur bukan pada saat belajar
d. Tingkat keberhasilan (Indikator soal) merupakan standar tingkah laku tertentu yang dapat diterima.

Keempat komponen tersebut sering disingkat dengan ABCD (Audience, Behaviour, condition, dan Degree) Indikator merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik. Artinya apabila serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudah tercapai, maka target kompetensi dasar tersebut sudah tercapai.
Jenjang kemampuan ini mengacu kepada jenjang kemampuan berpikir yang dikembangkan oleh Bloom, dkk, yaitu Ingatan (C1), Pemahaman (C2), Penerapan (C3), Analisis (C4), Sintesis (C5), dan Evaluasi (C6).

Tingkat kesukaran ditentukan berdasarkan pada pertimbangan guru sebagai ahli materi (expert judgment). Sebagian besar (50%-60%) butir soal yang akan ditulis diharapkan mempunyai tingkat kesukaran sedang, sisanya mempunyai tingkat kesukaran yang sukar (20%-25%), dan mudah (20%-25%). Tingkat kesukaran dikategorikan sedang jika diperkirakan siswa yang dapat menjawab butir soal tersebut kurang dari 50%. Tingkat kesukaran soal dikategorikan sukar jika dapat dijawab hanya oleh sebagian kecil siswa (25%). Sedangkan tingkat kesukaran soal dikategorikan mudah jika diperkirakan soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar siswa (75%)

3. Setelah membuat kisi-kisi, maka guru harus menulis butir soal yang baik

Beberapa bentuk/ragam soal tes objektif, terdiri dari:
a. melengkapi pilihan
b. hubungan antar hal
c. analisis kasus
d. pilihan berganda, dan
e. membaca diagram gambar.

Prinsip pokok dalam konstruksi butir soal pilihan ganda
1. Saripati permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal (stem).

Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dicantumkan dalam rumusan pokok soal sehingga dengan membaca pokok soal siswa sudah dapat menentukan jawaban sebelum membaca pilihan jawaban. Persyaratan ini tidak berlaku bagi pengembangan butir soal kesusastraan.

Contoh: Propinsi di Sumatra yang merupakan penghasil karet terbesar di Indonesia adalah ….
A. Jambi
B. Bengkulu
C. Sumatera Utara
D Sumatera Barat

2. Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan.

Peniadaan pengulangan kata berarti menyingkat waktu menulis dan membaca serta menghemat tempat.
Contoh: Garis pada permukaan P.V.T. dimana tekanan, volume, dan temperatur pada keadaan padat, cair, dan uap dalam kesetimbangan disebut garis…
A. Single
B. Double
C. Triple
D Quarrel

3. Hindari rumusan kata yang berlebihan.
Rumusan yang baik adalah yang singkat, padat, jelas, tanpa kata-kata ‘kembang’.

Contoh:
Cahaya kerlap kerlip yang disebabkan oleh ratusan bintang pada galaksi Bima Sakti berasal dari ….
A. Pantulan sinar matahari
B. Pantulan sinar bulan
C. Pantulan planet bumi
D Galaksi itu sendiri
4. Kalau pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap, maka kata atau kata-kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di tengah-tengah kalimat.

Contoh: Menurut De Bakey, penyakit penyempitan pembuluh darah disebabkan oleh ….
A. cholesterol
B. kelebihan berat
C. merokok
D tekanan batin

5. Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana.
Cara menyusunnya dibuat berderet dari atas ke bawah. Jika yang dideretkan terdiri dari satu kata, urutan ke bawah berdasarkan alfabet. Kalau yang dideretkan bilangan, urutan ke bawah berdasarkan bilangan yang makin bertambah besar atau makin menurun, atau diurutkan berdasarkan panjang kalimat.

6. Hindari penggunaan kata-kata teknis atau ilmiah atau istilah yang aneh atau mentereng

Perlu diingat bahwa tes yang dikembangkan bertujuan untuk mengukur materi pelajaran. Oleh karena itu, janganlah menggunakan istilah yang terlalu teknis atau istilah yang aneh.

Contoh: Apakah kritik utama ahli psikologi terhadap tes?
A. Tes menimbulkan rasa cemas
B. Tes sangat tergantung pada nilai budaya tertentu
C. Tes mengukur hasil belajar yang tidak penting
D Tes sangat ditentukan oleh pengetahuan guru

7. Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar.

Homogen dapat dilihat dari panjang pendek kalimat dan isi. Semua pilihan jawaban harus memiliki kemungkinan sebagai jawaban yang benar, sehingga siswa harus membaca semua pilihan dan menentukan yang paling tepat. Hindari pengecoh yang tidak ada sangkutannya dengan pokok soal atau pengecoh tersebut adalah jawaban yang tidak masuk akal.

Contoh: Siapakah di antara nama-nama ini yang menemukan telepon ?
A. Bell
B. Faraday
C. Morse
D Edison

8. Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah.

Ada kecenderungan siswa memilih jawaban yang lebih panjang dan yang lebih rinci sebagai jawaban yang benar. Oleh karena itu, penulis soal hendaknya berusaha agar pengecoh dan jawaban yang benar ditulis sama panjang dan sama rincinya.

Contoh: Gejala fotomekanik retinomotor terjadi pada ….
A. Serangga yang mempunyai mata tunggal
B. Serangga yang mempunyai mata majemuk yang bersifat sebagai mata oposisi
C. Serangga yang mempunyai mata majemuk yang bersifat sebagai mata superposisi
D Semua serangga yang mempunyai mata bertangkai

9. Hindari adanya petunjuk/indikator pada jawaban yang benar.

Dalam contoh ini A jawaban yang benar, ada petunjuk bahwa A lain dari 3 pilihan berikutnya (pilihan B, C, dan D termasuk logam, sedangkan A bukan logam).

10. Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi ‘semua yang diatas benar’ atau ‘tidak satupun yang diatas benar’.

Adanya pilihan semacam ini sebenarnya mengurangi jumlah alternatif pilihan, karena kalau siswa sudah mengenal satu atau dua di antara empat pilihan, sebagai jawaban ketiga siswa akan memilih ‘semua yang di atas benar. Hal yang sama berlaku untuk ‘tidak satupun yang di atas benar’.

11. Gunakan tiga atau lebih alternatif pilihan.

Kalau hanya ada dua pilihan, bentuk ini sama dengan bentuk Salah-Benar. Dua pilihan berarti tebakannya tinggi, sedangkan kalau lima pilihan berarti faktor tebakan menurun yaitu 20%. Banyaknya pilihan yang disediakan sangat ditentukan oleh usia peserta tes, dan juga tergantung pada sifat materi yang disajikan

12. Pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak tentu, misalnya kebanyakan, seringkali, kadang-kadang, pada umumnya, dan yang sejenisnya

Contoh: Berudu bernafas dengan….
A. insang
B. kulit
C. paru-paru
D insang dan paru-paru
13. Penulisan pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif. Jika terpaksa menggunakan pernyataan negatif, maka kata negatif tersebut digarisbawahi atau ditulis tebal.

Contoh: Pada semua tumbuhan yang berhijau daun, fotosintesis akan terjadi bila terdapat….
A. udara, tanah, dan air
B. cahaya, udara, dan air
C. tanah, cahaya, dan udara
D air, tanah, dan cahaya

p style=”border:medium none;margin-bottom:0;padding:0;” align=”center”>Baca Tulisan Lain

Pemerolehan Bhs Anak usia 4-6 Th >>> Baca

Pembelajaran Berbasis Budaya >>>> Baca

Permasalahan Guru di Indoonesia >>> Baca

Sejarah Filsafat Yunani >>> Baca

Evaluasi Jabatan >>>>> Baca

Kebijakan Mutasi bagi Pegawai >>> Baca

Syarat untuk Menjadi Guru yang Baik

Syarat untuk Menjadi Guru yang Baik

Untuk menjadi guru yang baik dan dapat melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya, seorang guru dituntut untuk memiliki kualitas yang dituntut dari profil seorang guru, seperti:
1) memiliki kepribadian,
2) memiliki pengetahuan dan pemahaman profesi kependidikan,
3) memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bidang spesialisasi,
4) memiliki kemampuan dan ketrampilan profesi.

Di samping itu guru juga dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan seperti:
a. menguasai materi pembelajaran dan kemampuan untuk memilih, menata, dan mengemas materi pelajaran ke dalam cakupan dan kedalaman yang sesuai dengan sasaran kurikuler yang mudah dicerna oleh siswa
b. memiliki penguasaan tentang teori dan ketrampilan mengajar
c. memiliki pengetahuan tentang masa pertumbuhan dan perkembangan siswa serta memiliki pemahaman tentang bagaimana siswa belajar

1. Penguasaan materi pelajaran sebagai dasar kemampuan guru untuk melakukan proses pembelajaran. Penguasaan materi pelajaran sebagai dasar kemampuan guru untuk melakukan proses pembelajaran

Anda mungkin pernah melihat guru yang tidak bisa berbicara jika dia sudah berdiri di muka kelas, atau berbicara tetapi bersifat mengulang-ulang kata/materi yang sudah diajarkannya, hal ini tentu saja bukan diakibatkan karena guru tersebut merasa nervous, rendah diri atau merasa bingung dengan apa yang akan diajarkannya. Hal ini mungkin juga pernah terjadi pada diri Anda, jika Anda tidak mengetahui topik/bahan pelajaran apa yang akan dibicarakan, atau bisa juga karena tidak meguasai materi yang akan diajarkan. Jika hal ini terjadi, bukan saja proses pembelajaran menjadi tidak menarik, tetapi juga bersifat monoton, siswa tidak tertarik untuk menyimak pelajaran yang sedang diajarkan guru, mereka cenderung akan asyik dengan dunianya masing-masing seperti mengobrol, bercanda, dan lain-lain. Jika hal ini terjadi secara terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung, maka pelajaran yang disampaikan menjadi tidak menarik, tidak efektif, sehingga siswa tidak memahami apa yang telah disampaikan, dan pada akhirnya akan berakibat pada hasil penilaian siswa yang rendah, hal ini tentu saja dapat menumbuhkan pandangan negatif terhadap guru tersebut karena dinilai telah gagal dalam mendidik para siswanya. Guru yang profesional tidak akan mengalami hal seperti ini, sebab sebelum mulai mengajar mereka telah benar-benar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik dari segi adminstrasi seperti membuat persiapan mengajar, membuat program pembelajaran, media pembelajaran, maupun dari segi edukatif, seperti menguasai materi pelajaran, metode dan teknik pembelajaran.

Guru juga harus memiliki kemampuan untuk memilih, menata, dan mengemas materi pelajaran ke dalam cakupan dan kedalaman yang sesuai dengan sasaran kurikuler dan kemampuan daya tangkap sehingga mudah dicerna oleh siswa, dengan demikian proses pembelajaran menjadi menarik karena bersifat terarah, apalagi dilengkapi dengan media pembelajaran yang menarik, disampaikan secara lugas, tidak berbelit-belit, dan banyak melibatkan siswa.

2. Memiliki Penguasaan Teori dan Ketrampilan Mengajar.
Apakah untuk menjadi guru yang baik dan berhasil harus ada syarat lain selain penguasaan materi pembelajaran? Ya benar, sebab selain guru harus menguasai materi pelajaran, masih ada syarat lain yang harus dipenuhi guru yaitu memiliki penguasaan tentang teori dan ketrampilan mengajar. Ada beberapa ketrampilan yang harus dikuasai guru antara lain:
A. Ketrampilan menjelaskan;
Penjelasan materi pelajaran yang mudah dipahami siswa merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu guru diharapkan mampu mengorganisasikan materi pelajaran dengan perencanaan yang sistematis, sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Ketrampilan ini bertujuan untuk:
• membantu siswa dalam memahami konsep, hukum, prinsip, atau prosedur
• membantu siswa menjawab pertanyaan
• melibatkan siswa untuk berpikir
• mendapatkan balikan dari siswa
• membantu siswa menghayati proses nalar

Ketrampilan menjelaskan terdiri dari:
a. komponen perencanaan, seperti: pokok-pokok materi pelajaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa
b. komponen penyajian, seperti: kejelasan bahasa, berbicara, mendefinisikan istilah, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting, dan balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan melihat mimik siswa saat mengajukan pertanyaan.

Hal-hal apa sajakah yang perlu Anda perhatikan dalam menerapkan ketrampilan menjelaskan:
• penjelasan diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pembelajaran
• harus relevan dengan tujuan
• materi penjelasan harus bermakna
• penjelasan harus sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa.

B .Ketrampilan memberi penguatan;
Ketrampilan memberi penguatan baru akan nampak pada saat guru memberikan respon terhadap munculnya tingkah laku siswa yang bernilai positif, sehingga dapat meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa kearah yang lebih positif. Penguatan dapat diberikan dalam bentuk verbal (kata-kata/pujian), dan non verbal, seperti: gerakan mendekati, mimik dan gerakan badan, sentuhan, dan kegiatan yang menyenangkan siswa (audience).

C. Ketrampilan bertanya;
Mengapa guru harus memiliki ketrampilan bertanya?

Hampir semua kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan tanya jawab. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran yang dilaksanakan guru dapat belangsung secara timbal balik, tidak membosankan, sekaligus guru dapat memantau siswanya. Kualitas pertanyaan guru menggambarkan kualitas jawaban siswa, oleh sebab itu guru yang terampil dalam bertanya, akan mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Bertanya yang baik diperlukan ketrampilan tersendiri, sehingga pada saat guru bertanya kepada siswa, mereka tidak merasa seolah-olah sedang diadili. Teknik tersebut antara lain:
a. Mengubah tuntutan tingkat pengetahuan dalam menjawab pertanyaan
b. Memberikan pertanyaan dari yang sederhana ke yang komplek
c. Menggunakan pertanyaan pelacak dengan berbagai teknik
d. Meningkatkan interaksi dengan cara meminta siswa lain memberikan jawaban atas pertanyaan yang sama.

D. Ketrampilan mengadakan variasi pembelajaran;
Ketrampilan jenis ini harus dimiliki guru dengan tujuan untuk mengadakan variasi guna melakukan perubahan dalam proses kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi rasa jenuh dan bosan selama mengikuti proses pembelajaran.

Ketrampilan mengadakan variasi meliputi:
• variasi dalam gaya mengajar
• variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran, dan
• variasi dalam pola interkasi dan kegiatan

E.Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran;
Kegiatan pembukaan dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang dapat menimbulkan kesiapan mental siswa agar termotivasi terhadap pelajaran yang akan diberikan guru. Kegiatan ini bisa berbentuk appersepsi, pretes, atau tanyajawab terhadap materi yang lalu atau materi yang akan diberikan. Sedangkan kegiatan penutup adalah kegiatan terakhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.

Tujuan dari ketrampilan membuka dan menutup pelajaran adalah:
a. menumbuhkan semangat, motivasi, dan perhatian siswa
b. agar siswa menyadari batas-batas tugasnya
c. agar siswa memahami hubungan antar materi yang telah disampaikan guru
d. agar siswa menyadari tingkat keberhasilan yang telah dicapainya.

Kegiatan membuka pelajaran terdiri dari aspek:
a. dapat menarik perhatian siswa
b. dapat menimbulkan motivasi
c. memberikan acuan
d. membuat kaitan

Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari:
a. membuat rangkuman/ringkasan
b. melaksanakan evaluasi akhir pelajaran
c. memberikan tindaklanjut

F. Ketrampilan mengelola kelas.
Ketrampilan ini harus dimiliki guru dalam rangka menciptakan dan mempertahankan situasi kelas yang kondusif dan menyenangkan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Di samping itu ketrampilan ini bermanfaat bagi guru terutama untuk:
a. mendorong siswa agar dapat bertanggungjawab baik secara individu /klasikal terhadap perilakunya
b. menyadari kebutuhan siswa
c. memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa

3. Memiliki pengetahuan tentang masa pertumbuhan dan perkembangan siswa serta memiliki pemahaman tentang bagaimana siswa belajar.
Untuk dapat memahami anak didik dengan baik, seorang guru harus dapat memahami hakikat pertumbuhan dan perkembangan mereka serta memahami karakteristik anak didiknya. Hal ini disebabkan karena siswa sebagai manusia mengalami perubahan-perubahan fisik, interaksi sosial, kemampuan mengingat, kemampuan emosional, kemampuan intelektual, kemampuan kognitif, afektif, dan kemampuan psikomotor. Dengan dikuasainya pemahaman anak didik oleh guru, akan memudahkan guru tersebut dalam melaksanakan proses pembelajaran sebab guru akan dapat memberikan materi yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan siswa.

Baca Artikel Lain

Beban Kerja Guru ;>>>>> Baca

Langkah dalam melaksanakan BP di sekolah;>>> Baca

Pendekatan Pembelajaran Menulis;>>>>>>>>>>>> Baca

Enzim dan Bioaktif sebagai Penopang Devisa Negara ;>>>>>>>>> Baca

Disonansi Moral AnakMasa Kini >> Baca

Etika dan Etiket

Etika dan Etiket

oleh Syamsuryadi

Pengertian Etika dan Etika Profesi
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watakkesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etikaakan berkaitan dengan konsep yang dimiliki olehindividu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai”the discipline which can act as the performance index or reference for our control system”.
etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat danditerapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial(profesi) itu sendiri.
Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelasakan diperlukan untuk menjaga martabat sertakehormatan profesi, dan di sisi lain melindungimasyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupunpenyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999).
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaandari masyarakat, bilamana dalam diri para elitprofesional tersebut ada kesadaran kuat untukmengindahkan etika profesi pada saat mereka inginmemberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakatyang memerlukannya.

Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat
yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etikatidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan perundangundangan, norma agama berasal dari agama sedangkan norma moral berasal dari suara batin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral berasal dari etika.

Etika dan Etiket
Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette) berarti sopan santun. Persamaan antara etika denganetiket yaitu: etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilahtersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenaibinatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusiadan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justrukarena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.

Perbedaan antara etika dengan etiket
1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkancara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalamsebuah kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.
Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjamharus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuahkebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “janganmencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanyalembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiketnamun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidakmungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikapetis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.

Etika dan Ajaran Moral
Etika perlu dibedakan dari moral. Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapatpada sekelompok manusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup. Ajaran moral merupakanrumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia.
Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaranmoral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khasyaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moralmelainkan menyelidiki bagaimana pandangan moralyang sebenarnya).

Pluralisme moral diperlukan karena:

1. pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan
agama yang hidup berdampingan;
2. modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yangakibatnya menantang pandangan moral tradisional;
3. berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing denganajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.

7 Etika sosial dibagi menjadi: Sikap terhadap sesama; Etika keluarga; Etika profesi, misalnya etika untuk dokumentalis, pialang informasi; Etika politik; Etika lingkungan hidup; serta Kritik ideologi.

Moralitas

Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah kebaikan manusia sebagai manusia. Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia. Ada perbedaan antara kebaikan moral dankebaikan pada umumnya. Kebaikan moral merupakan kebaikanmanusia sebagai manusia sedangkan kebaikan pada umumnya merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja, misalnyasebagai suami atau isteri. Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan santun. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber.

Etika dan Moralitas

Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang mereflesikan ajaran moral.
Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif.
Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio atau nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa perkecualian. Kritis berarti filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal. Sistematis artinya membahas langkah demi langkah. Normatif menyelidiki bagaimana pandangan moral yang seharusnya.

Etika dan Agama

Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepatuntuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasidasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukanketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadarindoktrinasi. Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut:

1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puasmendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga inginmengerti mengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantumenggali rasionalitas agama.
2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkaninterpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan.
3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat makaagama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggungsinggung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yang sama.
4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diripada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yangmengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agamadan pandangan dunia.

Istilah berkaitan
Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos, iktikad dan kode etik atau kode etika. Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk. Etiket adalah ajaran sopansantun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompokdengan manusia lain. Etiket tidak berlaku bila seorang manusiahidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau ditengah hutan. Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnyatidak etis menanyakan usia pada seorang wanita. Ethos artinyasikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Maka ada ungkapanethos kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya, misalnya ethos kerja yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasaryang tinggi terhadap pekerjaannya. Kode atika atau kode etik artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalammenjalankan tugasnya.