Pentingya Promosi

Pentingya Promosi

Promosi merupakan komunikasi informasi untuk membantu orang menemukan produk, dan membantu pemasar menemukan pelanggannya. Promosi juga dilakukan untuk menciptakan positioning dan citra produk. Keuntungan dari kegiatan promosi adalah; (1) menciptakan citra merek, (2) mengkomunikasikan keunggulan produk dan jasa (3) menciptakan perhatian atas produk baru (4) menjaga kepopuleran produk dan jasa (5) menciptakan kesetiaan konsumen.

Kotler menyebutkan beberapa elemen dalam Promotion Mix yaitu, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, surat, pameran, dan iklan..
Penjualan personal, lebih efektif untuk menjaga hubungan pribadi dengan konsumennya. Misalnya seperti salesman mobil. Walaupun transaksi penjualannya telah selesai tetapi bila ada keluhan di kemudian hari maka konsumen akan berhubungan kembali dengan wiraniaga yang bersangkutan.
Promosi penjualan, seperti promosi BOGOF (buy one get one free) atau beli satu dapat gratis satu. Contoh lainnya seperti pemberian kupon, aksesoris gratis, penawaran dengan harga perkenalan, pertunjukan dan pameran. Pameran bermanfaat memperkenalkan produk baru ke pasar. Dengan pameran konsumen mendapat manfaat berupa harga yang lebih murah, sedangkan bagi produsen adalah pengenalan produk baru atau juga memperbarui citra produk lama.
Hubungan masyarakat, meliputi kegiatan menjaga hubungan dan saling pengertian antara produsen dengan masyarakat (pelanggan, pemilik perusahaan, karyawan, pemerintah, buruh dan masyarakat lokal). Kegiatan ini selain dimaksudkan untuk menjaga citra jangka panjang bagi perusahaan juga untuk mendidik publik tentang tujuan sasaran perusahaan, produk baru dan membantu memperkenalkan upaya penjualan. Contoh kegiatan humas antara lain bantuan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, sponsorship tim olah raga dan penyebaran informasi melalui pameran.
Pemasaran langsung, katalog, telepon, fax dan e-mail kepada konsumen potensial yang diketahui berdasarkan data yang telah dihimpun oleh perusahaan.
Iklan, adalah harga untuk komunikasi. Iklan digunakan untuk membangun citra serta menyebarluaskan informasi agar mendapat tanggapan dari pasar atau konsumen. Media iklan seperti media cetak (surat kabar, poster, majalah, tabloid), media elektronik (televisi, radio, internet)

Pemilihan Media Promosi

Perusahaan dapat memilih salah satu dari promotion mix sesuai dengan pasar yang akan dimasukinya. Bila perusahaan akan bergerak dalam pasar lokal strategi promosi yang digunakan tentu berbeda bila perusahaan tersebut berbisnis di luar negeri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan multinasional dalam berpromosi, yaitu bahasa, nama dan warna. Misalnya warna ungu di negara Birma diasosiasikan dengan kematian. Di Malaysia warna hijau diasosiasikan dengan penyakit.

Bagi pemasaran global pemilihan media juga memperhatikan media yang tepat dan efektif untuk digunakan di suatu negara serta segmen pasar karena dapat berbeda berbeda di negara lain. Kita lihat beberapa contoh kasus berikut:
Coca cola adalah perusahaan multinasional yang beroperasi secara global. Dalam beriklan Coca Cola menyesuaikan iklan televisinya sesuai dengan kondisi dan budaya yang belaku di negara yang dituju, tetapi sesuai dengan tema global. Beberapa waktu yang lalu iklan Coca Cola di Indonesia sangat terkenal dengan jargonnya “Always coca cola”.
Penggunaan media juga bervariasi di suatu negara dengan negara lainnya. Negara Norwegia, Belgia, Perancis dan Amerika Serikat melarang iklan rokok dan alkohol ditayangkan di televisi, (kecuali Bir di Amerika Serikat dibolehkan).
Negara Saudi Arabia melarang wanita sebagai bintang iklan. Di India semua bentuk iklan dipungut pajak. Di Itali majalah sangat efektif sebagai media iklan, tetapi sebaliknya di Austria. Beberapa negara di Eropa memiliki Undang-undang tentang promosi penjualan, seperti discont dan potongan harga.

Baca Artikel Lain

Konsep Diri;>>>> Baca

Sosiologi Konsumsi Apa itu?;>>> Baca

Krisis dalam Organisasi/perusahaan;>>>>>>>> Baca

Komunikasi Persuasif dalam Iklan;>>>>>>>> Baca

Kumpulan Link Artikel yang lain;>>>>>>>>> Baca

Konsep Penting dalam Distribusi

Konsep Penting dalam Distribusi

Elemen lain dalam marketing mix adalah place atau disebut juga saluran distribusi. Sebagian besar produsen tidak langsung menjual produknya ke konsumen. Mereka menggunakan perantara. Alasan yang melatarbelakangi digunakannya perantara yaitu: (1) banyak produsen kekurangan sumber daya finansial untuk menjalankan pemasaran langsung (2) dalam beberapa kasus pemasaran langsung memang tidak layak (3) produsen adakalanya sering mendapat pengembalian yang lebih besar atas produk yang dijual sendiri.

Distribusi merupakan bagian dari proses pertukaran dalam pemasaran dan melibatkan perpindahan secara fisik atas barang dan jasa dari produsen ke konsumen serta melibatkan perantara yang memiliki peran penting dalam rantai saluran. Melalui kegiatan distribusi, akan terjalin ikatan antara suplier, perantara, dan pelanggan.

Saluran Distribusi

Istilah saluran pemasaran (channel) berasal dari bahasa Latin canalis yang berarti kanal. Secara formal saluran pemasaran atau channel of distribution merupakan serangkaian struktur dari organisasi yang saling bergantung yang menjangkau dari titik awal suatu produk sampai ke pelanggan dengan tujuan memindahkan produk.

Terdapat beberapa keputusan dasar dalam saluran distribusi diantaranya, apakah produsen akan menggunakan saluran distribusi langsung atau tidak langsung, menggunakan satu atau banyak saluran, jenis perantara yang akan digunakan, jumlah perantara pada setiap tingkat, serta pemilihan perusahaan perantara untuk menghindari konflik antar saluran, misalnya antar distributor lokal.

Strategi pengawasan distribusi

Perusahaan menerapkan dua strategi distribusi yaitu pull strategy dan push strategy untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan meningkatkan kerja sama yang lebih baik dari anggota saluran.

Pull Strategy
Strategi tarik atau pull strategy merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik konsumen akhir. Strategi ini dapat juga berkaitan dengan promosi bila fokus utama perusahaan adalah membangun permintaan selektif dan kesetiaan merek oleh konsumen potensial yang dilakukan melalui media iklan. Dalam kaitannya dengan distribusi sebuah contoh sederhana misalnya, suatu iklan pakaian yang ada di media cetak (majalah) yang menarik minat konsumen sehingga mendorong mereka untuk membelinya. Selanjutnya konsumen mencari produk tersebut ke distributor dan distributor akan membelinya dari produsen.

Push Strategy
Strategi dorong Push strategy atau dilakukan oleh perusahaan kepada distributornya agar bekerja sama dengan perantara lainnya untuk melakukan penjualan kepada konsumen akhir. Perusahaan memberikan motivasi berupa penghargaan atau reward kepada distributornya agar mereka melakukan lebih banyak penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pelanggan.

Dinamika Saluran Pemasaran

Seperti halnya ilmu pemasaran yang terus berkembang dan dinamis, saluran distribusi pun terus berkembang seiring dengan munculnya banyak sistem saluran yang baru. Sistem pemasaran yang telah berkembang yaitu sistem pemasaran vertikal, horisontal, dan multi saluran.

Sistem pemasaran vertikal (Vertikal Marketing System)

Sistem pemasaran vertikal (VMS) ini terdiri dari produsen, pedagang besar, dan pengecer yang merupakan satu kesatuan sistem dan mereka saling bekerja sama. Terdapat tiga jenis saluran pemasaran vertikal (VMS), yaitu korporat, administrasi dan kontrak.
(1).Vms korporat mengkombinasikan serangkaian tahap produksi dan distribusi di bawah kepemilikan tunggal. Integrasi vertikal dapat dicapai dengan integrasi ke belakang atau ke depan. Contoh VMS korporat adalah Giant Food Stores yang mengoperasikan fasilitas pembuatan es, pembotolan minuman ringan, dan toko roti dan kemudian memasok ke toko Giant. Jadi mereka membuat dan juga memiliki toko untuk menjual produknya.
(2). VMS administrasi, mengkoordinasi serangkaian tahap produksi dan distribusi tidak melalui kepemilikan biasa tetapi lewat besar dan kekuatan salah satu pihak. Jadi produsen yang kuat dapat mempertahankan kerjasama yang kuat sehingga mendapat dukungan dari penjualnya. Misalnya merk Kodak, Gillette adalah contoh produk yang cukup mendominasi pasar.
(3). VMS kontrak, merupakan perusahaan independen di tingkat produksi dan distribusi yang berbeda yang melakukan penggabungan program berdasarkan pada suatu perjanjian yang lebih menguntungkan daripada melakukannya sendiri. VMS koorporat ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: jaringan sukarela yang disponsori pedagang besar. Koperasi pengecer dan organisasi franchise sukarela yang disponsori pedagang besar membantu pedagang besar untuk bersaing secara efektif dengan jaringan organisasi yang lebih besar. Koperasi pengecer adalah tempat pembelian produk oleh anggota yang akan memberikan laba sesuai dengan jumlah pembelian. VMS kontrak yang ketiga adalah organisasi franchise. Perkembangan franchise sangat cepat saat ini seperti banyaknya restoran fast food yang berasal dari luar negeri. Franchise ini memiliki tiga bentuk, yaitu franchise pengecer yang disponsori produsen, seperti Ford yang memberikan lisensi pada penyalur untuk menjual mobil. Kedua adalah franchise pedagang besar yang disponsori produsen misalnya coca cola yang memberikan hak pembotolannya yang membeli sari sirupnya untuk dijual ke pengecer lokal. Ketiga franchise pengecer yang disponsori perusahaan jasa.

Sistem pemasaran horisontal

Sistem pemasaran horisontal terjadi bila terdapat dua atau lebih perusahaan yang tidak berhubungan menggunakan sumberdaya secara bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan dalam pasar. Bentuk kerja sama ini misalnya jonit venture.

Sistem pemasaran multi saluran

Karena perkembangan segmen pasar yang semakin luas, banyak perusahaan menggunakan saluran pemasaran ganda atau multi channel marketing. Manfaat dari penggunaan banyak saluran yaitu meningkatnya cakupan pasar, menurunnya biaya penyaluran, dan penjualan yang semakin terarah pada pelanggan. Selain manfaat, ada juga kelemahannya seperti timbulnya konflik antar saluran serta kontrol yang semakin sulit. Untuk mengatasi konflik, perusahaan dapat menggunakan saluran yang berbeda pada pelanggan yang dituju misalnya, direct sales untuk pelanggan besar sedangkan telemarketing untuk pelanggan sedang.

Baca Artikel Lain

CONTOH PERJANJIAN PINJAM-MEMINJAM RUMAH;>>>> Baca

Sosiologi Konsumsi Apa itu?;>>> Baca

Apakah Anak Saya Bermasalah ?;>>>>>>>> Baca

PERKEMBANGAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI EKONOMI;>>>>>>>> Baca

Kumpulan Link Artikel yang lain;>>>>>>>>> Baca

INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM

INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM

Apa yang dimaksud dengan investasi dalam bentuk saham?

Suatu perusahaan mengalami kelebihan dana lantaran usahanya mengalami “boomimg” atau mampu mencapai sasaran targetnya. Manajer keuangan sebagai orang yang mempunyai accountability di dalam mengatur lalu lintas dana perusahaan (cash flow) harus mampu mengoptimalkan penggunaan dana. Artinya jangan sampai ada dana yang menganggur (idle money). Sebab jika tidak maka perusahaan akan banyak mengalami kerugian. Perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan dan peluang bisnis yang menguntungkan. Ada beberapa cara untuk memanfaatkan kelebihan dana sekalian mengais keuntungan, salah satunya melalui investasi dalam bentuk saham.

Investasi dalam bentuk saham, atau biasa disebut investasi saham merupakan pembelian atau penyertaan atau kepemilikan saham perusahaan lain dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan lainnya. Keuntungan diperoleh dari bagian dividen yang dibagikan sesuai dengan penyertaan modal atau bagian sahamnya. Keuntungan lainnya bisa berupa control management yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli. Control management diperoleh jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas. Perusahaan yang melakukan investasi saham disebut perusahaan induk (parent company), sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham disebut perusahaan anak (subsidiary company). Hubungan keduanya biasa disebut perusahaan yang berafiliasi (parent-subsidiary affiliation).

Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai maksud atau beberapa alasan, antara lain; untuk menebarkan resiko (risk spread), memperkokoh jaringan pasar, memperkuat distribusi, menjaga suplai bhan baku jika perusahaan yang dibeli merupakan penyuplai (suplier) bahan baku dan memperkuat manajemen.

Apakah akuisi juga termasuk dalam investasi saham?

Belakangan ini istilah akuisi mencuat seiring maraknya dinamika bisnis di negara kita dan digulirkannya paket deregulasi tentang pasar modal. Istilah akuisi sendiri sebetulnya merupakan konsep lama. Akuisi sudah lama dipraktekkan terutama di negara-negara industri maju. Begitu pula buku-buku tentang akuisi pun sudah lama ada.

Secara sederhana akuisi diartikan sebagai pembelian atau penguasaan atau pengambilan (take over) oleh perusahaan besar (parent company) terhadap perusahaan sasaran (subsidiary company). Dalam praktiknya, setelah proses akuisi sering dilakukan proses penggabungan atau peleburan menjadi perusahaan baru memungkinkan timbulnya entitas hukum baru (new legal entity), misalnya Lippo Bank. Tetapi ada juga yang tetap mempertahankan legal entitas lama, misalnya Bimoli tetap menggunakan legal entitas lama meski sudah dibeli kelompok Salim Group.

Perusahaan yang melakukan akuisisi mempunyai beberapa tujuan, antara lain; untuk mencari pendapatan dari pembagian deviden, memperkokoh jaringan pasar (network market), memperkuat distribusi, penyebaran resiko, mencapai skala ekonomi (economy to scale) dan diversifikasi (divercification). Kegiatan ini bisa dilakukan langsung dengan perusahaan sasaran/target atau bisa melalui pasar modal. Perusahaan yang melakukan akuisisi pada prinsipnya adalah melakukan investasi. Oleh karena itu akuisisi dilakukan untuk jangka waktu yang lama (long term investment) dan dalam neraca dikelompokkan ke dalam pos investasi saham.

Bagaimana cara mencatat investasi saham dalam neraca dan tolong berikan contohnya!

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mencatat investasi saham, yaitu 1) Metode harga perolehan (cost method), dan 2) Metode ekuitas (equity method)

Penggunaan metode langsung tergantung besar-kecilnya kepemilikan saham dan hak suara untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan anak. Jika perusahaan mampu memegang atau menguasai manajemen kontrol atas perusahaan anak, maka yang dipakai adalah metode ekuitas. Sebaliknya jika perusahaan hanya mampu memperoleh hak minoritas maka yang dipakai harga perolehan.

1. Metode ekuitas

Metode ini dipakai jika kepemilikan saham mayoritas. Dalam metode ekuitas harga perolehan dicatat pada rekening investasi sebesar harga saham ditambah biaya-biaya yang menyertai seperti komisi, provisi dan lain-lain. Keuntungan atau kerugian perusahaan anak diperlakukan sebagai rugi atau laba perusahaan sebesar proporsional dengan jumlah saham yang dimilikinya. Pengumuman pembagian dividen dari perusahaan anak diperlakukan sebagai pengurang investasi saham dan diskredit sebesar bagian dividen yang akan diterima. Pembagian dividen dari perusahaan anak diperlakukan sebagai pengurang investasi.

2. Metode harga perolehan

Metode ini dipakai jika kepemilikan saham minoritas. Dalam metode perolehan pencatatan investasi sebesar jumlah perolehan yaitu jumlah harga saham ditambah biaya provisi, komisi dan biaya lain-lain. Jumlah investasi tidak akan berubah kecuali ada investasi baru atau penarkan saham. Dividen diperlakukan sebagai pendapatan perusahaan, baru setelah dibagikan sebagai dividen. Laba bersih setelah pajak perusahaan anak tidak diakui sebagai pendapatan. Pengumuman pembagian dividen perusahaan anak akan dicatat sebagai pendapatan dengan mendebet rekening piutang dividen dan mengkredit pendapatan dividen. Investasi saham dicatat sebesar harga perolehan ditambah biaya-biaya lainnya dengan mendebet investasi saham dan mengkredit rekening kas.

Baca Artikel Lain

Kesetaraan Gender dalam Pendidikan;>>>> Baca

Meluruskan Silang Pendapat tentang Teori Evolusi Biologis;>>> Baca

Apakah Anak Saya Bermasalah ?;>>>>>>>> Baca

Perkembangan Intelektual dan Emosional Anak;>>>>>>>> Baca

Kumpulan Artikel yang lain;>>>>>>>>> Baca

Pembangunan Masyarakat

Pembangunan Masyarakat
Oleh Suripto

A. Pendahuluan

Paradigma pembangunan nasional Indonesia dewasa ini sudah semakin berorientasi pada upaya penanggulangan kemiskinan, dengan sasaran penyelesaian masalahnya dalam. 10 tahun. Ini antara lain dapat dibuktikan dengan masuknya program khusus penanggulangan kemiskinan dan penyediaan anggaran yang relatif besar untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Misalnya, program IDT yang menyediakan anggaran hampir Rp 2 triliun selama 3 tahun sejak 1994/1995. Namun, sudah diterimanya paradigma pembangunan yang berorientasi pada penanggulangan kemiskinan, tidak berarti bahwa semua pihak, termasuk para ilmuwan dari berbagai bidang sudah ikhlas menerima dan sungguh sungguh berusaha mengamalkannya.

Namun, masalahnya bukanlah bahwa paradigma pembangunan ekonomi harus atau perlu berubah, karena sebenarnya memang sudah berubah. Konsep konsep dasar (atau teori-teori) yang berasal dari Barat tidak usah terlalu kita “puja-puja”, tetapi sebaliknya kita harus terus mencari konsep/teori yang lebih realistik dan lebih relevan, yang dapat membantu para penentu kebijaksanaan menghasilkan rumusan rumusan kebijaksanaan dan program yang dapat menghindarkan kita dari masalah masalah kesenjangan sosial ekonomi nasional seperti yang kita hadapi dewasa ini.

B. Kemakmuran, Kesejahteraan, dan Keadilan

Tujuan akhir pembangunan nasional adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena ini merupakan sila terakhir Pancasila, maka kita tekankan bahwa pembangunan harus selalu merupakan pengamalan Pancasila. Mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa berarti setiap sila harus dapat kita amalkan, yaitu sila pertama dan kedua sebagai landasan moralnya, sila ketiga dan keempat sebagai cara atau metode kerjanya, dan sila kelima sebagai tujuan akhirnya.

Jalan menuju terwujudnya keadilan sosial bukanlah merupakan jalan yang mudah dan lurus, tetapi melalui berbagai tahap. Pertama, jalan/tahap ekonomi, yaitu peningkatan kemakmuran materil. Kedua, jalan/tahap kesejahteraan sosial. Ketiga, tahap keadilan sosial.

Dalam Bab XIV UUD 1945 yang berjudul “Kesejahteraan Sosial, ditegaskan bahwa (sistem) perekonomian berdasar atas asas kekeluargaan, di mana sumber daya alam sebagai “pokok-pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Selanjutnya apabila kemakmuran bagi seluruh rakyat belum tercapai, maka Pasal 34 UUD 1945 menegaskan bahwa fakir miskin dan anak anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

C. Negara dan Sistem Ekonomi

Para ahli ekonomi yang tergabung dalarn ISEI pernah secara eksplisit diminta menjabarkan pengertian demokrasi ekonomi. Sejumlah seminar kemudian digelar di pusat pemikiran oleh anggotaanggota ISEI, yang kemudian melahirkan konsep tentang “ekonomi terkendali”, dan selanjutnya pada kongres Medan, Oktober 1996 dikembangkan lebih lanjut menjadi konsep “ekonomi terkelola”.
Baik dalam konsep “ekonomi terkendali” maupun “ekonomi terkelola” arah pemikiran para ekonom selalu berkisar pada dikotomi antara peranan ekonomi pemerintah atau negara yang besar (ekonomi komando sosialistis) dengan yang sebaliknya di mana peranan pemerintah bersifat sangat minimal, yang untuk mudahnya disebut sebagai ekonomi yang “liberal kapitalistis”. Karena diskusi diskusi antar para ahli ini lebih sering dilakukan secara umum, dan jarang yang disertai atau menunjuk pada hasil penelitian empirik yang khusus dilakukan untuk tujuantujuan ini, maka kesimpulan kesimpulannya juga jarang meyakinkan, terutama bagi ahli-ahli disiplin lain yang terkait.

D. Ekonomi Rakyat

Paradigma pembangunan ekonomi Indonesia dewasa ini adalah pembangunan yang bertumpu pada kekuatan ekonomi rakyat, yaitu pembangunan yang semakin memperkuatnya dan memberdayakannya. Paradigma pembangunan ekonomi yang demikian sudah terkandung jelas dalam suara hati nurani rakyat Indonesia sebagaimana dimuat dalam. GBHN 1993.

Pengertian ekonomi rakyat adalah pengertian/konsep asli bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pengertian ekonomi kekeluargaan dan ekonomi kerakyatan. Pengertian ekonomi kekeluargaan tidak dilawankan dengan pengertian ekonomi konglomerat, tetapi menunjuk pada konsep-konsep ilmu penyuluhan pertanian yang membedakan pengertian pertanian rakyat dengan sistem pertanian dan perkebunan besar yang dikembangkan oleh para pemodal asing dengan modal besar dan teknologi modern pada abad XIX. Maka “ekonomi rakyat” adalah satu kata (konsep) bukan sekadar rangkaian dari kata ekonomi dan rakyat.

E. Penutup

Visi kita menghadapi Era Pembangunan Awal abad XXI cukup jelas, yaitu globalisasi tetapi dengan bertumpu pada kekuatan ekonomi rakyat. Ini tidak berarti meremehkan kekuatan ekonomi para pengusaha besar yang sudah “menjagat” yang dapat diandalkan. Namun, kedua kekuatan ekonomi nasional ini, konglomerat dan ekonomi rakyat tidak mungkin berjalan sendiri-sendiri, lebih-lebih bersaing dan saling mematikan. Bahkan tidak diragukan sama sekali bahwa ketangguhan, keandalan, dan kemandirian ekonomi nasional kita amat ditentukan oleh kemanunggalan keduanya, baik ke luar maupun terutama ke dalam. Di dalam negeri stabilitas perekonomian nasional hanya dapat digalang apabila kedua “sektor” ekonomi ini bermitra, saling mendukung, dan saling menghidupi. Artinya, ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang kini tampak menganga lebar harus benar-benar ditutup dan diciutkan, atau dicegah jangan sampai melebar, jika kita tidak menginginkan berlanjutnya keresahan-keresahan sosial yang bisa berkembang menjadi kerusuhan-kerusuhan yang sudah banyak terjadi. Kesenjangan ekonomi-sosial, perlu kita atasi dengan mengenali sumber-sumber permasalahannya.

Baca Artikel Lain

Menambah Pengetahuan Tentang Parasitologi;>>>> Baca

Investasi Dalam Bentuk Saham;>>> Baca

Apakah Anak Saya Bermasalah ?;>>>>>>>> Baca


Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik;>>>>>>>> Baca

Kumpulan Artikel yang lain;>>>>>>>>> Baca

GLOBALISASI VERSUS DESENTRALISASI

GLOBALISASI VERSUS DESENTRALISASI

Istilah globalisasi pertama kali diperkenalkan oleh Theodore Levitt pada tahun 1985 yang mengamati adanya poerubahan yang cepat dalam ekonomi, keuangan terutama yang berkaitan dengan sektor produksi, konsumsi, dan investasi yang menuju bangunnya liberalisme dalam ekonomi dan keuangan yang diikuti dengan penyusuaian yang dikenal dengan deregulasi.

Dampak dari penomena tersebut mendorong reformasi yang sangat mendasar yaitu reformasi srtuktural yang terjadi di negara kita secara total diberbagai sektor.

Akselerasi pertahanan semakin tinggi akibat lunturnya peran Negara dan ekonomi, ini terjadi sejalan dengan tuntutan privasi yang semakin luas dan meluas. Arus perpindahan yang tinggi dan modal menimbulkan konsekuensi di dalam tatanan politik ekonomi, lingkungan, kebudayaan dan teknologi. Pendidikan juga tak dapat mengelak dari konsekuensi yang ditimbulkan oleh globalisasi..

Keinginan di bidang teknologi produksi, komunikasi dan transfortasi meningkatkan kemampuan Negara besar non komunikasi untuk memperkenalkan system ekonomi merebak, yang biasa disebut sistem kapitalis, kepada negara lain.

Inovasi yang pesat di bidang komunikasi telah memberikan akses yang lebih besar dan cepat terhadap informasi bagi umat manusia. Daerah-daerah yang tadinya miskin, kini dengan mudah di datangi atau mendatangi daerah lain berkat tersedianya alat transfortasi dengan angkot yang lebih murah, kemudian produk baru yang datang dari berbagai Negara, langsung tidak langsung merupakan bagian dari mesin globalisasi.

Mengenai globalisasi, ada berbagai pro dan kontra terhadap globalisasi ini, mereka tampil dengan pandangan dan argumentasi yang berbeda. Menurut pihak yang kontra pada umumnya berpendapat, bahwa betul sejumlah kemajuan yang dicapai dengan kekuasaan globalisasi, serta dunia yang kuantitas, telah mengubah pola kehidupan dunia yang secara umum dunia telah mencapai kemajuan yang tinggi dan menuju pada keadaan gemah ripah loh jinawi. Sejumlah karakter globalisasi akan mengancam kedudukan Negara mereka dan sejumlah lainnya melihat globalisasi sebagai intuisi atau campur tangan dari pihak luar terhadap nilai budaya dalam negri mereka, namun ada juga Negara yang curiga bahwa globalisasi adalah akal-akalan atau agenda yang terselubung yaitu Amerika untuk memperkuat imperialisme ekonomi

Sejumlah pengamat menyebutkan adanya gejala yang negatif akibat meningkatnya jumlah produksi masal dan volume perdagangan yang besar yang meluas ke seluruh penjuru dunia, yaitu menurunnya nilai baca yang menunjukkan bahwa dunia lebih tertarik pada internasional perorangan, sebaliknya tidak tertarik untuk memperomosikan sentifisitas terhadap kepentingan orang lain, mereka jadi tidak perduli untuk melindungi keselamatan dan keduniaan di planet kecil yang luas “dunia” dimana kita hidup saat ini.

Bagi pihak yang pro terhadap globalisasi menilai bahwa kekhawatiran pihak yang kontra terhadap globalisasi seperti dikemukakan di atas terlalu dibesar-besarkan, mereka yakin, bagaimanapun suatu saat betapapun telah terjadi “Inqualities” (ketidakadilan) dan “disadvantages” (kemudhorotan) perlahan-lahan akan sirna, mereka berpendapat bahwa pada waktunya nanti akan muncul tekad dan kemampuan untuk menyiapkan diri yang terbaik dalam menangkis dampak negatif globalisasi.

Terlepas dari pihak yang pro dan kontra terhadap globalisasi, suka atau tidak suka globalisasi merupakan suatu proses yang tidak dapat dielakkan. Suka atau tidak suka semua Negara semakin lama terikat oleh sIstem ekonomi global. AFTA (Asean Free Trade Area) merupakan contoh, siap atau tidak siap tidak ada lagi alasan dan juga tidak ada lagi jalan tikus bagi Indonesia untuk menghindarkan diri dari AFTA.

Memang globalisasi dapat menjadi pedang bermata dua. Disatu sisi globalisasi merupakan kendaraan yang berfungsi besar bagi kemajuan ekonomi dan teknologi untuk meredam konflik internasioinal. Globalisasi merupakan mesin yang efektif bagi evolusi ekonomi yang damai bagi integrasi masyarakat dunia.

Disisi lain globalisasi dapat menjadi sebaliknya, yaitu dapat mengancam kemerdekaan dan nilai sosial budaya suatu bangsa jika menggunakan kacamata konsep luar. Walaupun begitu, ancaman yang mungkin muncul itu sesungguhnya dapat diimbangi dengan faedah jika kita menerapkan aturan umum yang sesuai dengan tatanan masyarakat globalisasi.

Makna Desentralisasi
Dalam konsep globalisasi, desentralisasi merupakan suatu konsekuensi. Seperti dikatakan di muka kehadiran globalisasi mengakibatkan peran pemerintahan sentral beralih, bahkan cenderung berkurang. Sebaliknya peran individu untuk bersaing dan bekerja sama menjadi sangat tinggi baik dalam pandangan pergaulan bilateral, regional, dan internasional.

Daya tahan suatu bangsa secara politis, ekonomi, keuangan, pendidikan dan kebudayaan tidak dapat lagi sepenuhnya mengandalkan pemerintah, justru Pemerintah pusat bukan lagi satu-satunya aktor yang mampu mengurus seluruh kehidupan rakyat.

Oleh karena itu, pemberdayaan pada tingkat lokal menjadi semcam kekerasan untuk menghindarkan dampak negatif globalisasi. Kreatifitas dan inovasi menjadi perangkat karakteristik individu dan berbagai yang dipercaya dapat disimpulkan secara efektif memakai sistim desentralisasi.

Tampaknya ada kecenderungan kebingungan semantik dalam mengoprasionalkan makna desentralisasi. Ada kesan desentralisasi diartikan dengan otonomi yang bermakna kebebasan penuh untuk mengurus sendiri tanpa boleh dicampuri oleh pihak lain. Desentralisasi, dengan tafsiran seperti ini, lebih cenderung bermuatan makna “independence” dan “freedom”.

Namun perlu diingat, beberapa dekade sebelum dunia memasuki millennium kedua makin lama makin banyak negara yang menyadari bahwa dua istilah “independence” dan “freedom” perlu didefinisikan. Banyak negara kemudian menyadari bahwa “inter independence” jauh lebih berfaedah daripada independence sebuah bangsa (juga daerah) lainnya dapat menikmati kemerdekaannya, jika mereka mengikuti standar internasional (baca juga nasional) dan bahkan standar yang mereka ciptakan sendiri demi mengamankan kepentingan, kekuasaan, keuntungan mereka dan kelompok mereka sendiri.

Semakin disadari juga bahwa indenpendensi memilih nilai nasional dan lokal lebih tinggi daripada indenpendensi murni. Faedah sinerjik terbesar akan diperoleh jika dipikirkan oleh banyak pihak dan digelar bersama untuk memecahkan masalah para individu dan warga daerah perlu bekerja sama oleh sebuah tim terpadu, sehingga rencana kegiatan, masalah sebesar apapun dapat di selesaikan secara lebih efektif.

Melalui prinsip interdependensi, maka arah komplementinitas dapat diterapkan.. Asas komplementuinitas membuka peluang untuk saling isi mengisi. Pihak yang mempunyai keunggulan dalam aspek tertentu dapat mendukung pihak lain yang lemah dalam aspek tersebut. Setiap daerah mempunyai SWOT (Strength Weaknesses, Opportunity, dan Threat) masing-masing yang jika dipetakan dengan baik akan terjadi komplentaintas dan kekuatan sinerjik yang luar biasa. Kunci kearifan dan kekuatan interpendensi justru terletak pada kata kkunci ” Komplementanitas”. Saling isi mengisi, saling lengkap melengkapi, slaing berbagi kekuatan, saling mengatasi kelemahan serta bekerja sama menghadapi ancaman baik yang muncul dari dalam maupun yang masuk dari luar.

Sebaliknya jika kita daerah dan negara mengisolasi diri, apalagi mengisolasikan pihak lain akan menciptakan iklim yang tidak kondusif dalam mencapai sesuatu tujuan. Potensi untuk munculnya konflik dan bahkan bentuk fisik dan bersenjata dapat muncul jika individu, masyarakat, pemerintah dan negara gagal dalam menangkal satu sama lain.

Globalisasi desentralisasi sangat cocok dalam konteks masyarakat dan negara yang beragam multikultural, globalisasi dan desentralisasi memancang keberagaman dan perbedaan sebagai potensi dan kekuasaan yang luar biasa. Kekuatan yang bukan hanya diperlukan untuk mencapai tujuan bersama, tentu juga diperlukan untuk mewujudkan tujuan khusus bagi individu dua kelompok.. Merangkul bukan mengisolasi, “to engage not to isolate” inklusif, bukan ekslusif, merupakan moto yang sangat jelas dalam era globalisasi. Globalisasi dan desentralisasi, juga membantu dalam merealisasikan tujuan nasional seperti kehendak untuk membangun Negara yang damai, stabil dengan ekonomi yang berkembang dan masyarakat yang berkemakmuran, lapangan kerja yang mencukupi dan mampu mengangkat rakyatnya dari kemiskinan. Bukankah, seperti apapun perbedaan dalam sistim politik, sosial, dan budaya. Semua warga dan Pemerintah menginginkan agar tujuan nasional seperti dicantumkan di atas tercapai.