A. Judul Penelitian
Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara bagi Siswa SMPN 3 Tarakan Kalimantan Timur
oleh Yones P
B. Bidang Kajian
Penelitian ini meliputi Bidang Kajian sebagai berikut:
1 Keterampilan Berbicara dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP.
2 Pendekatan Pragmatik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.
C. Pendahuluan
Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting peranannya dalam upaya melahirkan generasi masa depan yang cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya adalah keterampilan berbicara. Dengan menguasai keterampilan berbicara, peserta didik akan mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara cerdas sesuai konteks dan situasi pada saat dia sedang berbicara. Keterampilan berbicara juga akan mampu membentuk generasi masa depan yang kreatif sehingga mampu melahirkan tuturan atau ujaran yang komunikatif, jelas, runtut, dan mudah dipahami. Selain itu, keterampilan berbicara juga akan mampu melahirkan generasi masa depan yang kritis karena mereka memiliki kemampuan untuk mengekspresikan gagasan, pikiran, atau perasaan kepada orang lain secara runtut dan sistematis. Bahkan, keterampilan berbicara juga akan mampu melahirkan generasi masa depan yang berbudaya karena sudah terbiasa dan terlatih untuk berkomunikasi dengan pihak lain sesuai dengan konteks dan situasi tutur pada saat dia sedang berbicara.
Namun, harus diakui secara jujur, keterampilan berbicara di kalangan siswa SMP, khususnya keterampilan berbicara, belum seperti yang diharapkan. Kondisi ini tidak lepas dari proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yang dinilai telah gagal dalam membantu siswa terampil berpikir dan berbahasa sekaligus. Yang lebih memprihatinkan, ada pihak yang sangat ekstrim berani mengatakan bahwa tidak ada mata pelajaran Bahasa Indonesia pun siswa dapat berbahasa Indonesia seperti saat ini, asalkan mereka diajari berbicara, membaca, dan menulis oleh guru (Depdiknas 2004:9).
Sementara itu, hasil observasi empirik di lapangan juga menunjukkan fenomena yang hampir sama. Keterampilan berbicara siswa SMP berada pada tingkat yang rendah; diksi (pilihan kata)-nya payah, kalimatnya tidak efektif, struktur tuturannya rancu, alur tuturannya pun tidak runtut dan kohesif.
Demikian juga keterampilan berbicara siswa kelas VII-A SMPN 3 Tarakan, Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil observasi, hanya 20% (8 siswa) dari 40 siswa yang dinilai sudah terampil berbicara dalam situasi formal di depan kelas. Indikator yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam berbicara, di antaranya kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan kontak mata.
Paling tidak, ada dua faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat keterampilan siswa dalam berbicara, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Yang termasuk faktor eksternal, di antaranya pengaruh penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam proses komunikasi sehari-hari, banyak keluarga yang menggunakan bahasa ibu (bahasa daerah) sebagai bahasa percakapan di lingkungan keluarga. Demikian juga halnya dengan penggunaan bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat. Rata-rata bahasa ibulah yang digunakan sebagai sarana komunikasi. Kalau ada tokoh masyarakat yang menggunakan bahasa Indonesia, pada umumnya belum memperhatikan kaidah-kaidah berbahasa secara baik dan benar. Akibatnya, siswa tidak terbiasa untuk berbahasa Indonesia sesuai dengan konteks dan situasi tutur.
Dari faktor internal, pendekatan pembelajaran, metode, media, atau sumber pembelajaran yang digunakan oleh guru memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap tingkat keterampilan berbicara bagi siswa SMP. Pada umumnya, guru bahasa Indonesia cenderung menggunakan pendekatan yang konvensional dan miskin inovasi sehingga kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara berlangsung monoton dan membosankan. Para peserta tidak diajak untuk belajar berbahasa, tetapi cenderung diajak belajar tentang bahasa. Artinya, apa yang disajikan oleh guru di kelas bukan bagaimana siswa berbicara sesuai konteks dan situasi tutur, melainkan diajak untuk mempelajari teori tentang berbicara. Akibatnya, keterampilan berbicara hanya sekadar melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional dan kognitif belaka, belum manunggal secara emosional dan afektif. Ini artinya, rendahnya keterampilan berbicara bisa menjadi hambatan serius bagi siswa untuk menjadi siswa yang cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya.
Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia telah menyimpang jauh dari misi sebenarnya. Guru lebih banyak berbicara tentang bahasa (talk about the language) daripada melatih menggunakan bahasa (using language). Dengan kata lain, yang ditekankan adalah penguasaan tentang bahasa (form-focus). Guru bahasa Indonesia lebih banyak berkutat dengan pengajaran tata bahasa, dibandingkan mengajarkan kemampuan berbahasa Indonesia secara nyata (Nurhadi, 2000).
Jika kondisi pembelajaran semacam itu dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin keterampilan berbicara di kalangan siswa SMP akan terus berada pada aras yang rendah. Para siswa akan terus-menerus mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara lancar, memilih kata (diksi) yang tepat, menyusun struktur kalimat yang efektif, membangun pola penalaran yang masuk akal, dan menjalin kontak mata dengan pihak lain secara komunikatif dan interaktif pada saat berbicara.
Dalam konteks demikian, diperlukan pendekatan pembelajaran keterampilan berbicara yang inovatif dan kreatif, sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan. Siswa tidak hanya diajak untuk belajar tentang bahasa secara rasional dan kognitif, tetapi juga diajak untuk belajar dan berlatih dalam konteks dan situasi tutur yang sesungguhnya dalam suasana yang dialogis, interaktif, menarik, dan menyenangkan. Dengan cara demikian, siswa tidak akan terpasung dalam suasana pembelajaran yang kaku, monoton, dan membosankan. Pembelajaran keterampilan berbicara pun menjadi sajian materi yang selalu dirindukan dan dinantikan oleh siswa.
Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan siswa klas VII-A SMPN 3 Tarakan, Kalimantan Timur, dalam berbicara, yaitu kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara berlangsung monoton dan
membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan pragmatik. Melalui pendekatan pragmatik, siswa diajak untuk berbicara dalam konteks dan situasi tutur yang nyata dengan menerapkan prinsip pemakaian bahasa secara komprehensif.
Dalam pendekatan pragmatik, guru berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan berbahasa di dalam konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks komunikasi alamiah senyatanya.
Prinsip-prinsip pemakaian bahasa yang diterapkan dalam pendekatan pragmatik, yaitu (1) penggunaan bahasa dengan memperhatikan aneka aspek situasi ujaran; (2) penggunaan bahasa dengan memperhatikan prinsip-prinsip kesantunan; (3) penggunaan bahasa dengan memperhatikan prinsip-prinsip kerja sama; dan (4) penggunaan bahasa dengan memperhatikan faktor-faktor penentu tindak komunikatif.
Melalui prinsip-prinsip pemakaian bahasa semacam itu, pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara diharapkan mampu membawa siswa ke dalam situasi dan konteks berbahasa yang sesungguhnya sehingga keterampilan berbicara mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif.
Melalui penggunaan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara, para siswa SMP akan mampu menumbuhkembangkan potensi intelektual, sosial, dan emosional yang ada dalam dirinya, sehingga kelak mereka mampu berkomunikasi dan berinteraksi sosial secara matang, arif, dan dewasa. Selain itu, mereka juga akan terlatih untuk mengemukakan gagasan dan perasaan secara cerdas dan kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya dalam menghadapi berbagai persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Yang tidak kalah penting, para siswa juga akan mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, mampu menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, serta mampu memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
D. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1.Perumusan Masalah
1.1 Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi siswa SMP?
1.2 Apakah penggunaan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa SMP?
2. Pemecahan Masalah
3. Tujuan Penelitian
3.1 untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi siswa SMP;
-
untuk memaparkan hasil keterampilan berbicara siswa SMP setelah pendekatan pragmatik digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia.
4. Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.1 Para guru bahasa Indonesia dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara, khususnya bagi siswa SMP;
4.2 Keterampilan berbicara siswa kelas VII-A SMPN 3 Tarakan, Kalimantan Timur, yang menjadi subjek penelitian ini mengalami peningkatan yang signifikan;
4..3 Para guru bahasa Indonesia SMP diharapkan menggunakan pendekatan pragmatik dalam menyajikan aspek keterampilan berbicara, bahkan guru bahasa Indonesia di tingkat satuan pendidikan yang lebih rendah, seperti SD/MI, atau yang lebih tinggi, seperti SMA/SMK/MA, diharapkan juga menggunakan hasil penelitian ini dalam upaya melakukan inovasi pembelajaran Bahasa Indonesia.
E. Kajian Teori dan Pustaka
Untuk mengkaji penggunaan pendekatan pragmatik dalam meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa SMP digunakan teori yang berkaitan dengan keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP dan teori yang berkaitan dengan pendekatan pragmatik sebagai inovasi tindakan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa SMP.
I.1 Keterampilan berbicara dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Saat ini, arah pembinaan bahasa Indonesia di sekolah dituangkan dalam tujuan pengajaran bahasa Indonesia yang secara eksplisit dinyatakan dalam kurikulum. Secara garis besar, tujuan utama pengajaran bahasa Indonesia adalah agar anak-anak dapat berbahasa Indonesia dengan baik. Itu berarti agar anak-anak mampu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dengan baik menggunakan media bahasa Indonesia (Samsuri, 1987 dan Sadtono, 1988).
Melalui harapan tersebut, pengajaran bahasa Indonesia dikelola agar anak-anak memiliki keterampilan-keterampilan praktis berbahasa Indonesia, seperti
-
Menulis laporan ilmiah atau laporan perjalanan
-
Membuat surat lamaran pekerjaan
-
Berbicara di depan umum atau berdiskusi
-
Berpikir kritis dan kreatif dalam membaca
-
Membuat karangan-karangan bebas untuk majalah, koran, surat-surat pembaca, brosur-brosur, dan sebagainya. Apa pun bahan atau aturan-aturan bahasa yang diberikan kepada anak-anak, dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan praktis semacam itu.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, khususnya tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs secara eksplisit dinyatakan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia semacam itu diharapkan:
-
Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;
-
Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik
dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;
-
Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
-
Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah;
-
Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan
keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia; dan
(6) Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan
kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
Adapun tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik memiliki kemampuan:
-
berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis;
-
menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara;
-
memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;
-
menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial;
-
menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi
pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
-
menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Sedangkan, ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakupi komponen- kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek:
(1) mendengarkan;
(2) berbicara;
(3) membaca; dan
(4) menulis.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa keterampilan berbicara merupakan salah salah satu aspek kemampuan berbahasa yang wajib dikembangkan di SMP. Keterampilan berbicara memiliki posisi dan kedudukan yang setara dengan aspek keterampilan mendengarkan, membaca, dan menulis.
Sementara itu, standar kompetensi dan kompetensi dasar keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP/MTs kelas VII semester berdasarkan Standar Isi dalam lampiran Peraturan Mendiknas Nomor 22/2006 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Keterampilan Berbicara Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Berbicara
2. Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan berbicara dan menyampaikan pengumuman
2.1 Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif
2.2. Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut dapat disimpulkan bahwa pada semester I, siswa kelas VII SMP diharapkan mampu mengembangkan dua kompetensi dasar, yaitu:
(1) menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif; dan
(2) menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengembangkan kompetensi dasar siswa kelas VII semester I dalam menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif.
Fokus penelitian ini relevan dengan kegiatan pembelajaran aspek keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP yang diarahkan agar siswa memiliki kemampuan untuk:
-
berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku secara lisan;
-
menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa
negara;
-
memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;
-
menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana, ed. 1996:144) dijelaskan bahwa berbicara adalah “berkata; bercakap; berbahasa, atau melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dsb.) atau berunding”. Sementara itu, Tarigan (1983:15) dengan menitikberatkan pada kemampuan pembicara
menyatakan bahwa berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, seta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan, sebagai bentuk atau wujudnya, berbicara dinyatakan sebagai suatu alat untuk mengomunikasikan gagasangagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Hal senada juga dikemukakan oleh Mulgrave (1954:3-4). Dia menyatakan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa atau katakata untuk mengekspresikan pikiran. Selanjutnya, dinyatakan bahwa berbicara merupakan sistem tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan otototot dan jaringan otot manusia untuk mengomunikasikan ide-ide. Berbicara juga
dipahami sebagai bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor fisik, psikis, neurologis, semantik, dan linguistik secara ekstensif sehingga dapat digunakan sebagai alat yang sangat penting untuk melakukan kontrol sosial.
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa berbicara pada hakikatnya merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa. Dalam konteks demikian, keterampilan berbicara bisa dipahami sebagai keterampilan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan jeda. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka, aktivitas berbicara dapat diekspresikan dengan bantuan mimik dan pantomimik pembicara.
Merujuk pada pendapat tersebut, keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk menceritakan, mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan kepada orang lain.
I.2 Pendekatan Pragmatik dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara di SMP Menurut Halliday (1975) siswa itu belajar berbahasa, belajar melalui bahasa, dan belajar tentang bahasa. Pengembangan bahasa pada anak memerlukan kesempatan menggunakan bahasa. Oleh karena itu, kita membutuhkan lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan yang banyak atau kaya bagi siswa untuk menggunakan bahasa di dalam cara-cara yang fungsional (Gay Su Pinnel dan Myna L. Matlin, 1989:2).
Guru yang memberi siswa kesempatan mengembangkan keterampilan berbahasa di dalam konteks nyata dan situasi yang kompleks akan meningkatkan pembelajaran karena mereka (guru) memberi siswa pelatihan di dalam keterampilan yang terintegrasi dengan literasi tingkat tinggi. Komunikasi adalah inti pengajaran language arts, sementara itu tugas-tugas komunikasi yang
kompleks adalah inti kemahirwacanaan tingkat tinggi (high literacy) (CED, 2001).
Selanjutnya, guru yang memberi pengalaman kepada siswa dengan pembelajaran terpadu melalui lingkungan mahir literasi (literate environment) ternyata dapat meningkatkan pembelajaran karena mereka (siswa) menggunakan proses-proses yang saling berkaitan antara membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan untuk komunikasi alamiah senyatanya (authentic commmunication) (Salinger, 2001).
Namun, secara jujur harus diakui bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP belum berlangsung seperti yang diharapkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia lebih cenderung bersifat teoretis dan kognitif daripada mengajak siswa untuk belajar berbahasa Indonesia dalam konteks dan situasi yang nyata. Akibatnya, apa yang diperoleh siswa di kelas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tidak bisa diterapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, pembelajaran Bahasa Indonesia terlepas dari konteks pengalaman dan lingkungan siswa. Hal ini bisa menimbulkan dampak yang cukup serius terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia dalam peristiwa dan konteks komunikasi.
Apa yang kita amati dari hasil pembelajaran di sekolah dasar dan menengah di Indonesia adalah ketidakmampuan anak-anak menghubungkan antara apa yang dipelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dimanfaatkan untuk memecahkan persoalan sehari-hari (Direktorat SLTP, 2002). Apa yang anak-anak peroleh di sekolah, sebagian hanya hafalan dengan tingkat pemahaman yang rendah. Siswa hanya tahu bahwa tugasnya adalah mengenal fakta-fakta, sementara keterkaitan antara fakta-fakta itu dengan pemecahan masalah belum mereka kuasai.
Dalam konteks demikian, diperlukan upaya serius melalui penggunaan pendekatan yang inovatif dan kreatif agar pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP bisa berlangsung dalam suasana yang kondusif, interaktif, dinamis, terbuka, menarik, dan menyenangkan. Melalui proses pembelajaran semacam itu, siswa diharapkan dapat menumbuhkembangkan kemampuan intelektual, sosial, dan
emosional, sehingga mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar sesuai dengan konteks dan sitiuasinya.
Hal itu sejalan dengan pernyataan dalam lampiran Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, khususnya yang berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP/MTs. Dalam lampiran tersebut secara eksplisit ditegaskan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu menciptakan suasana yang kondusif; interaktif,
dinamis, terbuka, inovatif, kreatif, menarik, dan menyenangkan adalah pendekatan pragmatik.
Pendekatan pragmatik termasuk salah satu pendekatan komunikatif yang mulai digunakan dalam pengajaran bahasa sejak munculnya penolakan terhadap paham behaviorisme melalui metode Drill-nya. Pendekatan komunikatif dalam pengajaran bahasa dirintis oleh Michael Halliday dan Dell Hymes. Hymes menciptakan istilah communicative competence, yaitu kompetensi berbahasa yang
tidak hanya menuntut ketepatan gramatikal, tetapi juga ketepatan dalam konteks sosial (Zahorik dalam Kurikulum 2004: Naskah Akademik Mata pelajaran Bahasa Indonesia 2004:4).
Proses pemerolehan bahasa mempersyaratkan adanya interaksi yang bermakna dalam bahasa sasaran. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemerolehan bahasa dapat dipilah menjadi dua golongan, yaitu faktor eksternal dan faktor internal (Chaika, l982). Faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan bahasa seseorang, sedangkan faktor internal berkaitan dengan keadaan intern di dalam diri pelahar bahasa. Faktor eksternal masih dipilah menjadi dua macam lagi, yaitu lingkungan bahasa makro dan lingkungan bahasa mikro. Lingkungan makro terdiri atas:
-
kealamiahan bahasa,
-
peranan anak-anak dalam berkomunikasi,
-
tersedianya sumber yang dapat membetulkan untuk menjelaskan makna, dan
-
ketersediaan model atau contoh yang bisa ditiru.
Lingkungan mikro adalah keadaan lingkungan kelas tempat anak-anak belajar, yaitu bagaimana guru bisa menciptakan kelas agar anak-anak bisa belajar keterampilan berbahasa, bukan hanya tahu tentang bahasa saja. Dari berbagai penelitian tentang pengajaran bahasa disimpulkan bahwa keterampilan berbahasa anak, khususnya keterampilan berbicara, dikembangkan melalui tiga cara, yaitu:
(1) anak-anak mengembangkan bahasa keduanya dengan memproduksi ujaran dalam bahasa target secara lebih sering, lebih tepat, dan dalam variasi yang luas;
(2) Anak-anak mengembangkan bahasa keduanya dengan cara mengolah input dari ujaran orang lain; dan
(3) anak-anak mengembangkan bahasa keduanya melalui pelibatan diri dalam tugas atau interaksi yang menuntut adanya kemampuan kreatif berkomunikasi dengan orang lain (Ellis, 1986).
Hal itulah yang kemudian menjadi cacatan penting dalam penelitian pengajaran bahasa, yaitu pengikutsertaan anak-anak dalam latihan komunikasi itu amat penting. Anak-anak dengan tingkat pembangkitan input yang tinggi (high input generating) memperoleh kemampuan berbahasanya dari bertanya, menjawab, menyanggah, dan beradu argumen dengan orang lain. Anak-anak yang lambat belajar, berarti ia juga pasif dalam berlatih berbahasa nyata atau pasif dalam berkomunikasi menggunakan bahasa.
Inti dari temuan itu adalah bahwa keaktifan anak-anak di kelas dalam pembelajaran bahasa perlu dilakukan melalui aktivitas berlatih berujar secara nyata. Penelitian-penelitian itu pada akhirnya menghasilkan sejumlah hipotesis baru tentang pembelajaran bahasa. Secara umum ada korelasi antara perilaku aktif ini dengan perolehan belajar anak. Dengan kata lain, hasil penelitian dalam bidang pengajaran bahasa menyarankan adanya program pengajaran bahasa yang menekankan pada pembangkitan input anak-anak (latihan bercakap-cakap, membaca, atau menulis yang sebenarnya).
Pembelajaran kompetensi komunikatif yang menjadi muara akhir pencapaian pembelajaran bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri:
-
makna itu penting, mengalahkan struktur dan bentuk;
-
konteks itu penting, bukan item bahasa;
-
belajar bahasa itu belajar berkomunikasi;
-
target penguasaan sistem bahasa itu dicapai melalui proses mengatasi hambatan berkomunikasi;
-
kompetensi komunikatif menjadi tujuan utama, bukan kompetensi kebahasaan;
-
kelancaran dan keberterimaan bahasa menjadi tujuan, bukan sekedar ketepatan bahasa. Siswa didorong untuk selalu berinteraksi dengan siswa lain (Brown, 2001:45).
Penggunaan pendekatan paragmatik dalam pengajaran Bahasa Indonesia juga dilandasi oleh semangat pembelajaran kontruktivistik yang memiliki ciri-ciri:
perilaku dibangun atas kesadaran diri;
-
keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman;
-
hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri, berdasarkan motivasi intrinsik;
-
seseorang berperilaku baik karena dia yakin itulah yang terbaik dan bermanfaat bagi dirinya;
-
pembelajaran bahasa dilakukan dengan pendekatan komunikatif, yaitu siswa diajak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam konteks nyata;
-
siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggung jawab atas terjadinya proses pembelajaran yang efektif, membawa skemata masing-masing ke dalam proses pembelajaran;
-
pengetahuan yang dimiliki manusia dikembangkan oleh manusia itu sendiri, dengan cara memberi makna pada pengalamannya. Oleh karena ilmu pengetahuan itu dikembangkan (dikonstruksi) oleh manusia sendiri, sementara manusia selalu mengalami peristiwa baru, maka pengetahuan itu tidak pernah stabil, selalu berkembang (tentative & incomplete);
-
siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi;
-
hasil belajar diukur dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber;
-
pembelajaran terjadi di berbagai konteks dan setting (Zahorik dalam Kurikulum 2004: Naskah Akademik Mata pelajaran Bahasa Indonesia 2004:21-22).
Penggunaan pendekatan pragmatik dalam pengajaran Bahasa Indonesia juga didasari oleh prinsip bahwa guru mengajarkan bahasa Indonesia sebagai sebuah keterampilan, antara lain pengintegrasian antara bentuk dan makna, penekanan pada kemampuan berbahasa praktis, dan interaksi yang produktif antara guru dengan siswa. Prinsip pertama menyarankan agar pengetahuan dan keterampilan berbahasa yang diperoleh, berguna dalam komunikasi sehari-hari (meaningful). Dengan kata lain, agar dihindari penyajian materi (khususnya kebahasaan) yang tidak bermanfaat dalam komunikasi sehari-hari, misalnya, pengetahuan tata bahasa bahasa Indonesia yang sangat linguistis.
Prinsip kedua menekankan bahwa melalui pengajaran bahasa Indonesia, siswa diharapkan mampu menangkap ide yang diungkapkan dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, serta mampu mengungkapkan gagasan dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis. Penilaian hanya sebagai sarana pembelajaran bahasa, bukan sebagai tujuan.
Prinsip ketiga mengharapkan agar di kelas terjadi suasana interaktif sehingga tercipta masyarakat pemakai bahasa Indonesia yang produktif. Tidak ada peran guru yang dominan. Guru diharapkan sebagai “pemicu” kegiatan berbahasa lisan dan tulis. Peran guru sebagai orang yang tahu atau pemberi informasi pengetahuan bahasa Indonesia agar dihindari.
Ciri lain yang menandai adanya penggunaan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara adalah penggunaan konteks tuturan. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik memperoleh gambaran penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks dan situasi yang nyata.
Konteks adalah sesuatu yang menjadi sarana pemerjelas suatu maksud. Sarana itu meliputi dua macam, yaitu:
-
berupa bagian ekspresi yang dapat mendukung kejelasan maksud; dan
-
berupa situasi yang berhubungan dengan suatu kejadian. Konteks yang berupa bagian ekspresi yang dapat mendukung kejelasan maksud disebut koteks (co-text), sedangkan konteks yang berupa situasi yang berhubungan dengan suatu kejadian disebut konteks (contex) (Rustono 1999:20). Makna sebuah kalimat baru dapat dikatakan benar apabila diketahui siapa pembicaranya, siapa pendengarnya, kapan diucapkan, dan lain-lain (Lubis 1993:57).
Menurut Alwi et al. (1998:421), konteks terdiri dari unsur-unsur, seperti situasi, pembicara, pendengar, waktu, tempat adegan, topik, peristiwa, bentuk amanat, kode, dan sarana. Bentuk amanat sebagai unsur konteks, antara lain dapat berupa surat, esai, iklan, pemberitahuan, pengumuman, dan sebagainya.
Di dalam peristiwa tutur, ada sejumlah faktor yang menandai keberadaan peristiwa itu. Menurut Hymes (1968) (melalui Rustono 1999:21), faktor-faktor itu berjumlah delapan, yaitu:
-
latar atau scene, yaitu tempat dan suasana peristiwa tutur;
-
participant, yaitu penutur, mitra tutur, atau pihak lain;
-
end atau tujuan;
-
act, yaitu tindakan yang dilakukan penutur di dalam peristiwa tutur;
-
key, yaitu nada suara dan ragam bahasa yang digunakan di dalam mengekspresikan tuturan dan cara mengekspresikannya;
-
instrument, yaitu alat elalui telepon atau bersemuka;
-
norm atau norma, yaitu aturan permainan yang harus ditaati oleh setiap peserta tutur; dan (8) genre, yaitu jenis kegiatan, seperti wawancara, diskusi, kampanye, dan sebagainya. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa ciri-ciri konteks itu mencakupi delapan hal, yaitu penutur, mitra tutur, topik tuturan, waktu dan tempat bertutur, saluran atau media, kode (dialek atau gaya), amanat atau pesan, dan peristiwa atau kejadian. Di dalam novel, konteks tuturan tampak pada dialog antartokoh yang memenuhi ciri-ciri konteks sebagaimana dikemukakan oleh Hymes (1968).
Menurut Rustono (1999:26), situasi tutur adalah situasi yang melahirkan tuturan. Pernyataan ini sejalan dengan pandangan bahwa tuturan merupakan akibat, sedangkan situasi tutur merupakan sebabnya. Di dalam komunikasi, tidak ada tuturan tanpa situasi tutur. Memperhitungkan situasi tutur amat penting di dalam pragmatik. Maksud tuturan yang sebenarnya hanya dapat diidentifikasi melalui situasi tutur yang mendukungnya. Penentuan maksud tuturan tanpa mengalkulasi situasi tutur merupakan langkah yang tidak akan membawa hasil yang memadai. Pertanyaan apakah yang dihadapi itu berupa fenomena pragmatis atau fenomena semantis dapat dijawab dengan kriteria pembeda yang berupa situasi tutur. Komponen-komponen situasi tutur menjadi kriteria penting di dalam menentukan maksud suatu tuturan.
Menurut Leech (1983:13-15), situasi tutur mencakupi lima komponen, yaitu penutur dan mitra tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tindak tutur sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan tuturan sebagai produk tindak verbal. Komponen situasi tutur yang pertama adalah penutur dan mitra tutur. Penutur adalah orang yang bertutur, yaitu orang yang menyatakan tuturan tertentu di dalam peristiwa komunikasi. Sementara itu, mitra tutur adalah orang yang menjadi sasaran sekaligus kawan penutur di dalam peristiwa tutur. Di dalam peristiwa komunikasi, peran penutur dan mitra tutur dilakukan secara silih berganti. Yang semula berperan sebagai penutur pada tahap berikutnya dapat menjadi mitra tutur, demikian pula sebaliknya. Aspek-aspek yang terkait dengan penutur dan mitra tutur antara lain usia, latar belakang sosial ekonomi, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat keakraban. Komponen situasi tutur yang kedua adalah konteks tuturan. Di dalam tata bahasa, konteks tuturan mencakupi semua aspek fisik atau latar sosial yang relevan dengan tuturan yang diekspresi. Konteks yang bersifat fisik, yaitu fisik tuturan dengan tuturan lain yang biasa disebut dengan ko-teks, sedangkan konteks latar sosial lazim dinamakan konteks. Di dalam pragmatik, konteks berarti semua latar belakang pengetahuan yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra tuturnya. Konteks berperan membantu mitra tutur di dalam menafsirkan maksud yang ingin dinyatakan oleh penutur.
Komponen situasi tutur yang ketiga adalah tujuan tuturan, yaitu apa yang ingin dicapai oleh penutur dengan melakukan tindakan bertutur. Komponen ini menjadi hal yang melatarbelakangi tuturan. Semua tuturan orang normal memiliki tujuan. Hal ini berarti tidak mungkin ada tuturan yang tidak mengungkapkan suatu tujuan. Di dalam peristiwa tutur, berbagai tuturan dapat diekspresi untuk
mencapai suatu tujuan.
Komponen situasi tutur yang keempat adalah tindak tutur sebagai bentuk tindakan atau aktivitas. Komponen ini mengandung maksud bahwa tindak tutur merupakan tindakan juga tidak ubahnya sebagai tindakan mencubit dan menendang. Yang berbeda adalah bagian tubuh yang berperan. Jika mencubit yang berperan adalah tangan dan menendang yang berperan adalah kaki, pada tindakan bertutur alat ucaplah yang berperan. Tangan, kaki, dan alat ucap adalah bagian tubuh manusia.
Komponen situasi tutur yang kelima adalah tuturan sebagai produk tindak verbal. Tuturan itu merupakan hasil suatu tindakan. Tindakan manusia dibedakan menjadi dua, yaitu tindakan verbal dan tindakan nonverbal. Mencubit dan menendang adalah tindakan nonverbal, sedangkan berbicara atau bertutur adalah tindakan verbal, yaitu tindak mengekspresikan kata-kata atau bahasa. Karena tercipta melalui tindakan verbal, tuturan itu merupakan produk tindak verbal. Komponen lain yang dapat menjadi unsur situasi tutur antara lain waktu dan tempat pada saat tuturan itu diproduksi. Tuturan yang sama dapat memiliki maksud yang berbeda akibat perbedaan waktu dan tempat sebagai latar tuturan.
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan pragmatik sebagai inovasi dalam pengajaran keterampilan berbicara di SMP dimaksudkan untuk melatih dan membiasakan siswa untuk berbicara sesuai dengan konteks dan situasi tutur senyatanya sehingga siswa dapat memperoleh manfaat praktis untuk diterapkan dalam peristiwa komunikasi sehari-hari.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah atau refleksi awal terhadap rendahnya tingkat keterampilan berbicara siswa kelas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur. Berdasarkan refleksi awal ditemukan penyebab rendahnya tingkat keterampilan berbicara siswa kelas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur, yaitu penggunaan pendekatan pembelajaran yang tidak mampu membawa siswa ke dalam situasi penggunaan bahasa secara nyata atau terlepas dari konteks dan situasi tuturan. Akibatnya, proses pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang diduga mampu membawa siswa ke dalam situasi penggunaan bahasa secara nyata sehingga siswa memperoleh manfaat praktis untuk diterapkan dalam peristiwa komunikasi seharihari. Berdasarkan penggunaan pendekatan pragmatik yang ditawarkan sebagai solusi, dirumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu:
-
Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi siswa SMP; dan
-
Apakah penggunaan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa SMP.
Selanjutnya, dirumuskan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
-
untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik dalam pembelajaran keterampilan berbicara bagi siswa SMP; dan
-
untuk memaparkan hasil keterampilan berbicara siswa SMP setelah pendekatan pragmatik digunakan dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan rumusan tujuan, dilakukan kajian teori sehingga pendekatan yang ditawarkan sebagai solusi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Teori yang digunakan adalah teori yang berkaitan dengan aspek keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP dan teori yang berkaitan dengan pendekatan pragmatik sebagai inovasi tindakan yang dilakukan dalam upaya dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa SMP.
Dari hasil kajian teori dirumuskan hipotesis tindakan, yaitu penggunaan pendekatan pragmatik dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa SMP. Berdasarkan rumusan hipotesis tindakan, dilakukan perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa SMP klas VII-A SMPN Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan melibatkan seorang kolaborator untuk melakukan observasi terhadap tindakan yang dilakukan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan observasi, dilakukan analisis data yang diperoleh dari hasil keterampilan berbicara siswa klas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur. Data tersebut dibandingkan dengan indikator keberhasilan penggunaan pendekatan pragmatik, yaitu 70% (28 siswa) dari 40 siswa klas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur terampil berbicara berdasarkan aspek kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan kontak mata. Bersama kolaborator, peneliti melakukan refleksi terhadap hasil analisis data. Jika hasil analisis data belum menunjukkan hasil yang signifikan, dilakukan refleksi untuk memperbaiki langkah-langkah yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya.
Langkah selanjutnya adalah menyusun replanning (rencana tindakan) untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan bersama kolaborator. Pada siklus II, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan replanning yang telah disusun dengan melibatkan kolaborator untuk mengamati efektivitas pelaksanaan tindakan. Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap data keterampilan berbicara
siswa klas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur dibandingkan dengan indikator keberhasilan untuk direfleksi bersama kolaborator. Jika hasilnya belum signifikan, dilakukan replanning untuk siklus III. Jika penggunaan pendekatan pragmatik sudah menunjukkan hasil yang signifikan dengan indikator
keberhasilan, tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Ini artinya, penggunaan pendekatan pragmatik dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa SMP seperti yang telah dirumuskan dalam hipotesis tindakan.
F.1. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-A SMPN 3 Tarakan yang terdiri atas 40 siswa, dengan rincian 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
F.2 Pemecahan Masalah
Seperti telah peneliti kemukakan bahwa masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat keterampilan berbicara, khususnya keterampilan siswa kelas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur, dalam menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan refleksi awal, siswa kelas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur yang dinilai sudah mampu menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif baru sekitar 20% (8 siswa) dari 40 siswa. Data ini masih jauh dari standar ketuntasan belajar minimal secara nasional, yaitu 75%.
Materi pembelajaran berseumber dari standar isi dalam lampiran Peraturan Mendiknas No. 22/2006 tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs seperti pada tabel 7.1 berikut ini. Tabel 7.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menceritakan
Pengalaman yang Paling Mengesankan dengan Menggunakan Pilihan Kata dan Kalimat Efektif
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Berbicara
2. Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan berbicara dan menyampaikan pengumuman
2.1 Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif.
Masalah rendahnya tingkat keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif akan dipecahkan dengan menggunakan pendekatan pragmatik melalui enam langkah, antara lain sebagai berikut:
7.2.1 Siswa memilih dan mencatat pengalaman mengesankan yang ingin diceritakan.
7.2.2 Siswa mencatat identitas penutur dan mitra tutur, yaitu orang-orang yang terlibat dalam pengalaman yang akan diceritakan.
7.2.3 Siswa mencatat konteks tuturan, yaitu latar belakang pengetahuan yang dimiliki penutur dan mitra tutur.
7.2.4 Siswa mencatat tujuan tuturan, yaitu apa yang ingin dicapai oleh penutur berdasarkan pengalaman yang akan diceritakan.
7.2.5 Siswa bertindak tutur melalui wujud tindakan verbal berdasarkan hal-hal yang telah dicatat sebelumnya. Bentuk tindakan verbal berupa tindak tutur yang dihasilkan oleh alat ucap, berupa kata-kata dan kalimat.
7.2.6 Siswa bertindak tutur melalui wujud tindakan nonverbal untuk memperjelas tindakan verbal yang telah dilakukan. Tindakan nonverbal berupa tindak tutur yang dihasilkan melalui kontak mata, mimik, gerak tangan, atau gerak anggota badan yang lain. Secara garis besar, alur penggunaan pendekatan pragmatik yang digunakan untuk memecahkan masalah rendahnya tingkat keterampilan siswa kelas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur.
Melalui alur penggunaan pendekatan pragmatik tersebut, siswa diharapkan dapat menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif sesuai konteks dan situasi tutur. Artinya, pilihan kata dan struktur kalimat yang digunakan dalam berbicara sangat ditentukan oleh konteks dan situasi tutur yang telah ditentukan oleh siswa. Pendekatan ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memilih dan menentukan pengalaman yang hendak diceritakan, sedangkan guru hanya memberikan rambu-rambu sebagai pedoman bagi siswa dalam berbicara.
F.3 Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam menggunakan pendekatan pragmatik untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur dalam menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan pilihan kata dan kalimat yang efektif, antara lain sebagai berikut.
F.3.1
Guru menyusun silabus berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII semester I seperti yang tercantum dalam Standar Isi (lampiran Permendiknas No. 22/2006). Dalam silabus dicantumkan nama sekolah, identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran, kelas/semester, komponen, aspek, dan standar kompetensi), kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan belajar, indikator, penilaian (teknik, bentuk, dan contoh instrumen), alokasi waktu, dan sumber/media belajar.
F.3.2
Guru mengembangkan silabus Menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat komponen: nama sekolah, identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran, kelas/semester, komponen, aspek, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu), tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkahlangkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, penilaian dan pedoman penilaian.
F.3.3
Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Pada tahap ini, peneliti melibatkan kolaborator untuk mengamati pelaksanaan tindakan.
F.3.4
Peneliti menganalisis data hasil keterampilan siswa dalam berbicara mengenai pengalaman mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif.
F.3.5
Hasil analisis data dibandingkan dengan hasil tes awal untuk mengetahui efektiktivitas penggunaan pendekatan pragmatik. Langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator. Jika penggunaan pendekatan pragmatik dinilai belum memberikan hasil yang signifikan, kolaborator memberikan masukan dan bersama-sama dengan peneliti melakukan langkah-langkah perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
F.3.6
Peneliti melakukan replanning untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya berdasarkan hasil refleksi bersama kolaborator.
F.3.7
Peneliti melaksananakan tindakan pada siklus II sesuai dengan rencana tindakan yang telah disusun.
F.3.8
Peneliti menganalisis data hasil keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif.
F.3.9
Hasil analisis data dibandingkan dengan hasil tes siklus I untuk mengetahui efektiktivitas penggunaan pendekatan pragmatik. Langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator. Jika penggunaan pendekatan pragmatik dinilai sudah memberikan hasil yang signifikan sesuai dengan indikator keberhasilan, penelitian dinyatakan selesai dan tinggal melakukan tindakan pemantapan kepada siswa (subjek penelitian). Namun, jika hasil analisis data belum menunjukkan hasil yang signifikan, peneliti kembali melakukan refleksi bersama kolaborator untuk merencanakan tindakan perbaikan (replanning) yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
F.4 Tahap Pelaksanaan
Tahap-tahap yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan terinci sebagai berikut.
F.4.1 Tahap Persiapan Tindakan
Pada tahap persiapan tindakan, peneliti yang sekaligus sebagai guru menyiapkan silabus, RPP, instrumen, sumber belajar, dan media belajar yang digunakan untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tindakan.
F.4.2 Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan tindakan sesuai rencana yang tersusun dalam RPP. Secara garis besar, tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus sesuai dengan yang tersusun dalam RPP antara lain sebagai berikut.
F.4.2.1 Tindakan Awal
F.4.2.1.1
Apersepsi: peneliti mengaitkan materi pembelajaran tentang dengan pengalaman siswa.
F.4.2.1.2
Motivasi: peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar gemar menceritakan pengalaman yang mengesankan kepada orang lain.
F..4.2.2Tindakan Inti
F.4.2.2.1
Siswa menyimak contoh cerita pengalaman yang mengesankan yang disampaikan oleh peneliti.
F..4.2.2.2
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru dan teman sekelas untuk menentukan langkah-langkah menceritakan pengalaman mengesankan berdasarkan contoh cerita yang disimak.
F..4.2.2.3
Siswa memilih dan mencatat pengalaman mengesankan yang ingin diceritakan.
F..4.2.2.4
Siswa mencatat identitas penutur dan mitra tutur, yaitu orang-orang yang terlibat dalam pengalaman yang akan diceritakan.
F..4.2.2.5
Siswa mencatat konteks tuturan, yaitu latar belakang pengetahuan yang dimiliki penutur dan mitra tutur.
F..4.2.2.6
Siswa mencatat tujuan tuturan, yaitu apa yang ingin dicapai oleh penutur berdasarkan pengalaman yang akan diceritakan.
F..4.2.2.7
Siswa bertindak tutur melalui wujud tindakan verbal berdasarkan halhal yang telah dicatat sebelumnya.
F..4.2.2.8
Siswa bertindak tutur melalui wujud tindakan nonverbal untuk memperjelas tindakan verbal yang telah dilakukan.
F.4.2.3Tindakan Akhir
F..4.2.3.1
Siswa bersama peneliti menyimpulkan cara menceritakan pengalaman mengesankan dengan pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif.
F..4.2.3.2
Siswa bersama peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui kesan siswa ketika menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan pendekatan prgmatik.
F.4.3 Pelaksanaan Pengamatan
Ketika peneliti melaksanakan tindakan, anggota peneliti sebagai kolaborator melakukan pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh kolaborator dalam lembar observasi, di antaranya:
-
respon siswa,
-
perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran;
-
keterampilan guru dalam menggunakan pendekatan pragmatik, baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun tindakan akhir; dan
-
kesesuaian antara rencana dan implementasi tindakan.
F.4.4 Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang diperoleh berdasarkan unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan pilihan kata dan kalimat yang efektif. Unsur-unsur yang dianalisis, yaitu kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata, keefektifan kalimat, kelogisan penalaran, dan kemampuan menjalin kontak mata. Berdasarkan hasil analisis data akan diketahui unsur-unsur mana saja yang masih menjadi hambatan siswa dalam menceritakan pengalamannya yang mengesankan.
Hasil analisis data tersebut juga sangat penting dan berharga sebagai bahan untuk melakukan refleksi bersama kolaborator. Pada saat melakukan refleksi, kolaborator memberikan masukan kepada peneliti berdasarkan hasil pengamatan yang telah dicatat untuk melakukan langkah-langkah perbaikan pada siklus berikutnya.
Penelitian tidak perlu dilakukan lagi pada siklus berikutnya jika hasil analisis data menunjukkan pengingkatan yang signifikan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan, yaitu 70% (28 siswa) dari 40 siswa klas VII-A SMP Negeri 3 Tarakan Kalimantan Timur terampil berbicara berdasarkan aspek kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan kontak mata.
F.5 Cara Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang valid, data dikumpulkan melalui cara/teknik berikut ini:
F.5.1 Tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan kepada orang lain. Aspek-aspek yang dinilai, yaitu kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan kontak mata.
F.5.2 Nontes
Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
F.5.2.1 Observasi (pengamatan): teknik ini digunakan oleh kolaborator untuk mengobservasi pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti.
F..5.2.2 Wawancara: teknik ini digunakan oleh peneliti dan kolaborator untuk mengetahui respon siswa secara langsung dalam berbicara dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Wawancara terutama dilakukan kepada siswa yang menonjol karena kelebihan atau kekurangannya. Pelaksanaan wawancara dilakukan di luar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pedoman wawancara.
F.5.2.3 Jurnal: teknik ini digunakan oleh peneliti setiap kali selesai mengimplementasikan tindakan. Jurnal tersebut dijadikan sebagai bahan refleksi diri bagi peneliti untuk mengungkap aspek:
-
respon siswa terhadap penggunaan pendekatan pragmatik;
-
situasi pembelajaran; dan
-
kekurangpuasan peneliti terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Selain peneliti, siswa juga membuat jurnal setiap kali mengikuti kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mengungkapkan:
(1) respon siswa (baik yang positif maupun negatif) terhadap penggunaan pendekatan pragmatik;
(2) metode pembelajaran yang disukai siswa; dan
(3) kemampuan peneliti dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
F..6 Teknik Analisis Data
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik tabulasi data secara kuantitatif berdasarkan hasil tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus. Hasil tindakan pada setiap siklus dibandingkan dengan hasil tes awal untuk mengetahui persentase peningkatan keterampilan siswa kelas VII-A SMPN 3 Tarakan dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan.
Pada setiap siklus dideskripsikan jumlah skor yang diperoleh semua siswa, daya serap, dan rata-rata skor untuk aspek kelancaran berbicara, ketepatan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, kelogisan (penalaran), dan kontak mata. Selain itu, juga dideskripsikan jumlah skor, jumlah nilai, rata-rata nilai, dan tingkat daya serap, dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus.
saya senang sekali membaca proposal PTK di atas,berbicara tentang kecakapan berbicara didepan kelas atau dalam suasana formal, saya kira juga perlu sebuah penelitian tidak saja terhadap siswa SMP melainkan juga siswa SMA.Karna sy melihat di daerah saya juga siswa-siswa SMA nya juga belum memiliki kreatifitas gaya bahasa yang baik apabila berada didepan kelas apalagi dalam suasana formal.
terimakasih banyak, saya membutuhkan contoh proposal ini untuk mata kuliah metode penelitian pendidikan
hanya ucapan terimakasih yang dapat saya sampaikan semoga bapak yang telah memberikan ilmu ini sehingga saya dapat menambah wawasan……………….
saya sangat berharap sekali proposal ini dilengkapi dengan “Daftar Pustaka” saya tunggggggu…………..mohon…..
Buat sendiri aja kaleeeeeeeeeeeee………
sekali lagi daftar pustakanya
thanks bgt ne ya contoh proposalnya…
coz ad tugas metode penelitian pendidikan ne
🙂
lili bleh kenalan g?087898945440
trim’s pak atas info ilmunya, kalau boleh dan bisa contoh proposal penelitian mengenai tindak tutur dosennya dong.. tolong ya… trim’s. semoga ilmunya dapat menjadi berkah…. amin…
qm pung babi la,,,psang barang stengah2………….
sangat bagus sekali,sangat bermanfaat. tapi kalo bisa ada contoh laporan penelitian PTK yang sudah lolos untuk angka kredit kenaikan pangkat guru. trims
sangat bagus deh.
Banyak teman yang mengingikan conoth proposal PTK, apa yang bapak tulis adalah salah satunya. Sangat membantu. Tolong disebarluaskan bahwa KTI yang baik (khususnya untuk pengembangan profesi guru) adalah yang memenuhi syarat APIK, Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten. Keaslian laporan PTK sangat perlu ditunjukkan melalui berbagai dokumen pelaksanaan PTK seperti, rancangan PBM, instrumen, contoh instrumen yang telah diisi oleh siswa, surat ijin kepala sekolah, daftar hadir, catatan kejadian di saat pelaksanaan PTK, foto-foto kegiatan dan lain-lain. Makin lengkap bukti-bukti pelaksanaan makin baik. Sukses selalu ya pak…Salam Klg.
ass. wr. wb.
Saya sangat terbantu atas contoh proposal Bapak.
terima kasih.
wassalam.
Maaf pak …. ? contoh proposal Bapak (kalau gak keberatan) merupakan salah satu yang saya gunakan sebagai bahan referensi, atau model pembuatan PTK
Saya sangat menghargai contoh proposal yang anda buat, tetapi saya mohon lagi agar referensinya agar diperluas agar calon guru lebih memahaminya dengan baik.
Trim’S PAPUA
ass. wr.
Pak tolong saya dikirimi (mimadroi5@gmail.com) contoh ptk untuk agama sd karena untuk bahan reverensi supaya saya dapat membuat ptk dengan baik .
wb.wassalam.
Assalamu alaikum wr wb
Trims a lot contoh proposalnya pak,
Kalau bisa, tampilkan juga yang terkait dengan mata pelajaran biologi, terimakasih sebelumnya
termakasih banyak ya bapak…
saya sekarang memang sedang membutuhkan beberapa judul skripsi dan proposalnya juga…
sekali lagi terimakasih banyak…
kemudian bagaimana pengumpulan datanya (analisis) pak
mohon pencerahan
Yth: Bapak yones P
Bapak telah berbuat amal semoga mendapat pahala dan tambah sehat selalu, karena dengan termuatnya proposal ini sangat membantu kalangan yang membutuhkannya.
terima kasih mas contoh ptk BI untuk perbadingan
terimakasih atas contoh PTK nya sehingga saya dapat jadikan perbandingan jika punya yang lain kami mohon ditampilkan juga
thank banget da muat contoh proposal ini……….. sangat membantu saya sebagai pemula yang mau buat propsal penelitian
Terima Kasih atas contoh PTK nya.
Saya mempunyai gambaran tentang PTK, yang sebelumnya sama sekali buta kayu (tak tahu sama sekali).
Terima kasih ya ‘ ”
saya guru PKn SMK tolong ada contohnya buat perbandingan
saya guru olah raga mohon memberikan gambaran skipsi untuk lulusan penjas
saya guru olah raga mohon memberikan gambaran skipsi untuk lulusan penjas
sangat membantu say dalam penyusunan PTK. terima kasih
terimakasih ya pa atas contoh proposalnya yang dapat membantu saya.
Terima kasih atas contoh proposalnya, kalau bisa tolong minta contoh untuk seni budaya
Thanks atas contoh Proposalnya,,,, tolong dibuatkan contoh untuk tesis konsentrasi Pendidikan Tinggi.
Sekali lagi.Thanks.
pak saya guru penjas dan masih dalam kuliah s1 di dimana saya mendapat tugas untuk membuat proposal mengenai PTK dalam praktek untuk penjas tetapi saya belum mengerti apakah hipotesa dan termasuk jenis penelitian apa?
menrut saya hipotesa adalah dugaan sementara dalam penelitian…N tu jenis termasuk dalam peneliutian kualitatif N kuantitatif.
syukron contoh proposalx…saya mahasiswa FKIP UNRAM di LOMBOK…..proposal ini sangat membantu saya.
help me
hebat juga tarakan sekarang ini sudah 20 tahun kutinggalkan sekarang sudah maju, gurunya punya blog, piss
i had read your article, and i’m interest about that. i hope you will help me to give your some example of thesis about english learning
Makasih Pak sangat membantu saya,
tolong dong `daftar pustakanya`
Cukup dijadikan sebagai rujukan dalam pembuatan PTK bagi para guru. Terima kasih .
Salam saya dari Kota Balikpapan.
mks y Pak. PTK skripsi bpk sguh sngt mtvs saya dalam nyusun skripsi cz skrg saya jg lg nyusun skripsi. bia bpk kin suxes dlm ngembang tgs ‘n tgjwb.
alhamdulillah.sukron ya pak, ana sangat termotivasi bgt.tapi ana mhon kirimin ke email ana(ima_gunil@yahoo.com)ttng jdul&cnth skripsi IPS.pokoknya yang sdkt berbau pembelajaran kooperatif.ana msh sngat bingung bgt.
mohon dimuat lagi proposal PTK yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa indonesia di SMP, terima kasih
Ass.Wr.Wb.Makasih atas artikel2x
saya guru tk ada ngga contoh proposal ptk tentang peran pembiasaan terhadap moral anak
tiada kata yang pantaz saya ucapkan kecuali trima kasih yang terdalam dari lubuk hatiku karna dengan ini alhamdulillah saya jadi bisa ngerjain tugas mat kul metodologi penelitian. TKANKS YO
pak punya contoh proposal PTK yang buat pendidikan matematika tidak?
pak mohon bantuan, kiriman contoh PTK
terima kasih banyak ya Pak. Saya sedang mencari bahan tentang Pragmatik buat skripsi saya. Judul skripsi saya “Penguasaan Linguistik dan Pragmatik bahasa Jerman dalam tulisan Peserta didik SMA….”. Bisa minta bantuannya?
terima kasih banyak
saya sangat berterima kasih atas contoh proposalnya. pak Saya sedang mencari bahan proposal dan skripsi saya. Judul skripsi saya “meningkatkan minat permulaan membaca dalam pembelajaran bahasa indonesia melalui metode pendekatan secara langsung di kelas 2 sekolah dasar……………”. Bisa minta bantuannya karena tempat tinggal saya berada di subyaron c dalam dunia pendidikan di indonesia ?
atas bantuannya
saya ucapkan banyak-banyak terima kasih
saya pingin contoh proposal ptk belajar membacakelas 1 dan belajar menulis untuk kelas dua
salam kenal pak saya mahasiswa matematika sedang mengerjakan TA . saat ini saya sedang mencari bahan tentang fenomena sosial yang dapat mempengaruhi kemajuan studi saya . saya mohon bantuannya . bisa kirimkan contoh proposal nya . adapun fenomena yang saya tahu : minat dan bakat , lingkungan , teknologi , dll .
Mohon bantuannya .
( kalau boleh balas juga keemail saya )
terimakaish atas balasannya .
Terima kasih banget pak atas contoh proposalnya, insya Allah bisa membantu saya untuk lebih banyak belajar lagi.
SAYA SENANG APA YANG DIBAHAS TENTANG BERBICARA, MENYIMAK, MENDENGARKAN, DAN MENULIS KARENA SBISA MEMBANTU DALAM KULIAH SAYA.
OH YA TERIMA KASIH ATAS ILMU YANG DIBERIKAN SECARA CUMA-CUMA, YANG MANA ITU SANGAT BERHARGA BAGI SAYA, APA LAGI SAYA KULIAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI IKIP PGRI SEMARANG, DI IKIP BELUM PERNAH DIBERIKAN CONTOH REAL TENTANG PEMBAHASAN SILABUS ATAUPUN RPP YANG LENGKAP SEPERTI APA YANG TELAH SAYA PELAJARI DARI APA YANG BAPAK TULIS, TERIMA KASIH…..
saya pingin contoh proposal tentang efektifitas penggunaan sumber belajar terhadap motivasi belajar siswa. saya berharap referensinya juga di cantumkan untuk mempermudah. makasih…………..
makacih……………
SAYA PINGIN CONTOH PROPOSAL SKRIPSI TENTANG APRESIASI CERPEN MELALUI PENDEKATAN INTEGRATIF
SAYA BERTERIMA KASIH SEKALI PTK YANG BAPAK SAJIKAN, INI BETUL-BETUL MEMBIMBING GURU YANG MENCOBA MENULIS PTK UNTUK KENAIKAN PANGKAT
assallm.wr.wb.perkenalkan pak ini saya Mukhlis Suryadi, mahasiswa UIN Jakarta.saya sekarang semester enam, jurusan Manajemen pendidikan. saya ingin contoh proposal skripsi yang menyangkut maslah manajemen pendidikan.tolong kirim ke email saya ya,pak trims. mukhlis.s
Saya Hesti. Butuh contoh Skripsi Atau Karya Ilmiah Tentang Metode belajar Fisika atau IPA.
Terimakasih
Pak minta ijin download contoh PTK. Mkch sblumnya……
Terima kasih atas contoh proposalnya, mudah-mudahan bermanfaat bagi saya, dan Bapak menjadi lebih sukses lagi.
Pak, Saya punya tugas untuk membandingkan kurikulum sekolah reguler dengan sekolah SSN dan RSBI. Kalau tidak keberatan, saya mohon dikirim (lewat Email saya) contoh masing-masing kurikulum sekolah tsb, Terutama mata pelajaran bahasa nya untuk tingkat SMP. Sebelumnya terima kasih.
bagi yang membaca bantu saya dalm mencari literatur ptk mengacu ke SQ3R
OH YA TERIMA KASIH ATAS ILMU YANG DIBERIKAN SECARA CUMA-CUMA, YANG MANA ITU SANGAT BERHARGA BAGI SAYA, APA LAGI SAYA KULIAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI IKIP PGRI SEMARANG, DI IKIP BELUM PERNAH DIBERIKAN CONTOH REAL TENTANG PEMBAHASAN SILABUS ATAUPUN RPP YANG LENGKAP SEPERTI APA YANG TELAH SAYA PELAJARI DARI APA YANG BAPAK TULIS, TERIMA KASIH…..
Saya sedang kesusahan mencari judul skripsi pendidikan. mohon bantuannya. terimakasih
Saya Dewi, sedang mencari contoh skripsi untuk jurusan PPKN. Terima kasih
jurusan PPKN
AKU LAGI BINGUNG NYARI JUDUL ,q pengen mengamati LP anak TP judulnya apa yah?!aq jurusan pendidikan kewarganegaraan!
aku masih bingumg mencari judul, mau ambil ptk takut kelamaan penelitian.. tapi aku malah bingung mau ambil judul apa, aku progdi pgsd, please rolong q…kirimin ja ke mlistyway@yahoo.com
saya sedang mencari contoh proposal ptk bahasa indonesia sma. terima kasih
saya sangat tertarik dengan contoh proposal ptk bapak. kalau boleh sy minta dikirim laporan ptk lengkap bapak sebagai bahan referensi dalam meningkatkan pembelajaran bahasa di sekolah tempat saya mengajar
asri ne anak jurusan pendidikan ekonomi butuh judul tentang pendidikan ekonomi. asri minta bantuan bapak mencari judul yang sesuai!
makasih ya, pak. mungkin bapak punya contoh yang berhubungan dengan pelajaran eksak?
terimaksih Bung, sangat membantu.
makasih Pak Dhe. Semoga bermanfaat untuk orang banyak. Kita diberi kesehatan lahir batin
cntoh proposal sangat mmbantu…..mksh.
bgmna dg proposal PTK b.indonesia utk sd?smga bsa dibagi ilmunya.
asalamualikum,,pak sy izin ngmbil proposal ini sebagai gmbaran untuk bwt jdul skripsi,,terima kasih bnyk sebelumnya
mohon bangeeet donk contoh pembuatan proposal ilmu pemerintahan n ttg ilmu pertanahan dilampirkan!!!!!!!!!
saya sudah buka blog bapak ternyata cukup mengembirakan namun yang sy cari adalah contoh PTK Fisika untuk kenaikan pangkat , mohon bantuannya
terima kasih sebelumnya
minta judul skripsi yang khusus jurusan matematika dong..!
trim atas adanya blog bapak……
pak tolong muat karya tulis ilmiah (KTI) matematika, terima kasih
trima kasih ya pak atas bentuk PTKnya………..
tolong pak berikan contoh atau bentuk analisis juga dong..
Moga silltrohmi via intrnt membawa manfaat dan amal sholeh.
Ilmu yang amalliyah, n amal yang ihklas untuk sesama
wah terimakah ya pak contohnya keren banget
mkash ya pak contohnya keren
makasih ya pak!
aku jd bertambah ilmunya
PAK BAB II NYA KNP GAK ADA?
PAK KALU JUDUL TENTANG LANCAR MEMBACA MENGGUNAKAN METODE SQ3R ADA GAK/
TOLONG PAK
salam
bapak yth.
saya saat ini pingin mengembangkan kerjasama dalam bidang pendidikan khususnya TI. Bisa bantu saya dibuatkan contoh proposal TI. terimakasih sebelumnya.
makasih, semoga aq dan anda semakin terinspirasi untuk terus meneliti
pak minta ijin saya download ptk ini, krn bagus banget untuk anak-anak didiku di smp
terima kasih byk pak
terima kasih byk pak dan daftar pustaka sangat membantu
aslkum… pak klo judul tentang pembelajaran naturalistik dalam pembelajaran bahasa inggris ada gak pak…?
maaf sy minta contoh tulisan untuk membuat program kerja baru koperasi simpan pinjam, trimakasih
terima kasih atas artikelnya,mohon ijin mempastenya
saya mahasiswi fkip bahasa inggris. saya semester 6 , saya lagi mencari judul dan contoh skripsi . bisakah bapak membantu saya.mhn krm ke email saya.semoga bpk semakin terinspirasi untuk meneliti. terimakasih
thanx atas contoh proposalnya ,,,
berguna banged ….
trima kasih atas artikelnya pak.
klu bisa tlg ditampilkan jg yg menyangkut IT.
trimakasih….
pak Guru…tolong kirim PTK seni budaya lewat email saya ya..
terimaksaih
pak…kalo boleh..tolong kirim PTK Seni Budaya SMA kelas X lewat email saya.
terimakasih
Trims
contoh ptk bapak cukup baik untuk dipelajari lebih lanjut. saya salut sama bapak masih seneng menulis…
makasih pak…..
kalou bisa kiriman contoh PTK yang lain, untuk perbandingan aja…..
Selamat sore pak ,kalau boleh saya minta bantuan bapak untuk kirim contoh ptk buat guru tk ke email saya .soalnya ibu saya membutuhkan contoh ptk tersebut . . .
terima kasih
selamat sore pa
bisa lihat contoh bwt jurusan teknik mesin gak?
terimakasih ya pak, atas ilmu yang di berikan , kebetulan saya butuh contoh ptk, sekali lagi terima kasih
terima kasih , dan saya mengharapkan dikasih contoh proposal PTk dengan judul Metode Pembelajaran basa Jawa di SD.Maturnuwun
boleh minta tolong kirimin skripsi yang awal judulny a analisis faktor apa saja yang mesti di siapkan
thabks yah
boleh minta tolong kirimi skripsi yang berjudul meningkatkan kemampuan menghapal surah-surah pendek dengan strategi reading aloud pada anak sd
pa…. kalau ada contoh proposal tesis untuk bahasa indonesia tapi sasarannya kejar paket (PLS)… terima kasih pa….
mkce y pak???????Allah slalu memberikan berkat dan perlindungan bwt bapak…
slamat sore pak, saya amuali sudah mengajukan judul proposal skripsi sangat berkaitan dengan judul penelitian oleh yones p
trim’s atas tampilan proposal PTK ini krn sangat membantu dalm penyelesaian tugas saya
thank’s y..proposal’y bgus bgt..!!!!!!!!!!!!!!!!!
🙂
sangat bermanfaat bagi saya
sudara saya berharap agar peneliatian ini dapat bermanfat bagi anak maluku utara
boleh tiiiidakkk daftar pustakanya di cantumkan so aku mau cari bukunya
terima kasih bt proposal ptk nya saya suka mudah2an say bisa buat proposal yg benar,,,
Pak saya seorang guru TK,Saya mau minta tolong berikan kami contoh proposal PTK untuk guru TK /sama saja denga guru-gurunyang lain y
Trims pak sangat membantu lengkap dan jelas mudah diikuti very inspiring thank a lot
tolong kirim daftar pustakanya dong, pak trim sebelumnya
untuk elok satiti
saya setuju dengan anda
sbb :
Trims pak sangat membantu lengkap dan jelas mudah diikuti very inspiring thank a lot
terimakasih kepada tuan rumah ..
saya sangat terbantu dengan artikel anda,,,,,,
maturnuwun/terimakasih … artikel yang baik buat pembelajaran Bhs. Indonesia, mohon ijin utk dicopy
askum,,,,, bp saya maha siswa semester 7 dr jurusan bahasa jawa mo mengajukan judul sekripsi tentang PTK, tetapi untk pendidikan bahasa jawa… tlg saya d bantu… tlg krm k almt e-mail saya. mg pa yg bp cita2kn isa terwujud. makasih
saya mahasiswa mau mencari judul untuk proposal skripsi pendidikan ,,tapi saya agak bingun untuk tentang judul cox terdapat banyak sekali judul pendidikan untuk program studi kimia..tlng bantuannya ,,kirim ke alamat email saya,,sebelumnya terimahkasih
terima kasih… proposal Anda sangat membantu…
Assalammmu’alaikum wr. wb.
Bapak yth… Bisakah bantu saya beri isnpirasi u/ rancangan penelitian tesis (S2) saya di bidang Pendidikan Teknologi & Kejuruan konsentrasi Pendidikan Teknik Bangunan / Sipil.
Terimakasih…saya tunggu ya pak.
berikan saya pak contoh skripsi tentang dunia pendidikan
ko nda ada daftar pustakanya
aslmkm……… met malem, saya mo minta tolong pd bapk saya ini mahasiswa fkip matematika. saya semester 6 , saya lagi mencari judul ya klo boleh yang lengkap dengn daftar pusakany dan contoh skripsi . bisakah bapak membantu saya.mhn krm ke email saya.semoga bpk semakin terinspirasi untuk meneliti. terimakasih
tolong dikirim lagi saya mohon, aslmkm……… met malem, saya mo minta tolong pd bapk saya ini mahasiswa fkip matematika. saya semester 6 , saya lagi mencari judul ya klo boleh yang lengkap dengn daftar pusakany dan contoh skripsi . bisakah bapak membantu saya.mhn krm ke email saya.semoga bpk semakin terinspirasi untuk meneliti. terimakasih
aslmkm……… met malem, saya mo minta tolong pd bapk saya ini mahasiswa fkip matematika. saya semester 6 , saya lagi mencari judul ya klo boleh yang lengkap dengn daftar pusakany dan contoh skripsi . bisakah bapak membantu saya.mhn krm ke email saya.semoga bpk semakin terinspirasi untuk meneliti. terimakasih
saya ini mahasiswa fkip matematika madura, saya semester 7 sudah mo mngjukan judul tnggal 1 bulanan, saya hon pd bapak tolong dibantu, saya lagi mencari judul ya klo boleh yang lengkap dan dengn daftar pustakany dan contoh skripsi . bisakah bapak membantu saya.mhn krm ke email saya.semoga bpk semakin terinspirasi untuk meneliti moga bapak mkin sakses pa yg bapak cita2kan. tanks
saya paizon hakiki mahasiswa universitas riau saya sekarang bingung mau mengajukan judul sy minta tolong sama bapak apa judul yang bagus tuk proposal saya yg akan sy ajukan…
asskum……met ciang pak,tolong saye di bantu,,saya mahasiswa matematika,saya gi bingung mo mengajukan judul saya minta tolong pda bapak apa yang bagus untuk proposal saya yg aken saya ajukan…yo klau tidak keberatan yng lengkap n dengan daftar pustakanya n hon cntoh skripsi klo tdak keberatan tolong kirim ke e-mail sye.terima kasih…
saya minta maf klo merepotkan bapak
terima kasih contoh proposal bapak sangat membantu dan memudahkan saya untuk bisa belajar dalam membuat proposal PTK.namun saya minta tolong jika ada contoh PTK untuk Sekolah Dasar.
terima kasih contoh proposal bapak sangat membantu dan memudahkan saya untuk bisa belajar dalam membuat proposal PTK.namun saya minta tolong jika ada contoh PTK untuk Sekolah Dasar.
mohon bantuannya, saya butuh skripsi tentang latihan dasar bola voli untuk anak sekolah dasar.
mohon infokan ke email saya. terimakasih
mohon bantuannya, sy butuh contoh judul skripsi untuk S1 Kesehatan Masyarakat
Terima kasih pak ats info ini.
Boleh ya pak saya baca2
makasih banyak y pa semoga allh swt membalsnya…..amiiinnn
bagus. Bapak sudah meyampaikan lebih dari satu ayat, artinya bapak sudah mempunyai tabungan kebaikan yang sangat bermanfaat buat orang banyak.mohon izin copi ya Pak?
boleh minta proposal yang bukan Ptk dunk….
tentang pendidikan SD
great…….
pak saya mohon dibantu buat judul skripsi pendidikan ekonomi
kirim lewat email
Ass .pak saya mohon dibantu buat judul tesis pendidikan olahraga & kesehatan sekolah dasar, PTK atau HUBUNGAN minimal 3 pariabel yg gampang-gampang aj ,karn sy mengajar penjaskes di SD. dan kalau dibuatkan secara lengkap apa persyaratannya.. mksh sebelumnya,
kirim lewat email
saya senang membaca contoh proposal PTK di atas. sy mohon kirimkan contoh skripsi PTK untuk pendidikan bahasa indonesia
asalamualaikum saya senang membaca proposal bapak.saya mohon di kirimkan contoh proposal yang berkaitan dengan dunia anak sd.maaf sy baru semester enam ditugasi bikin proposal sy ga ngerti mohon di bantu.terimakasih wasalam
Terima kasih bgtt…ni sngt membantu saya…semoga allah membalasnya…
tq atas berbgi ilmuya,
blh minta contoh rpp bahasa indonesia smp kelas vii,
TERIMA KASIH BANYAK PAK,,,,,,, INI SANGAT MEMBANTU SAYA,,,,,,,,,, TPLOK BISA DAFTAR PUSTAKANYA D TAMBAHKAN YAH PAK,,,,,,,,, YAR KITA MW TRS BELAJAR,,,,,,,,,,, THAKZ SEBELUMNYA.
TERIMA KASIH PAK.
pa” bs minta contoh proposal tesisx mengenai metode, teori, pendekatan pembelajaran.
saya mahasiswa program pascasarjana kewirausahaan mau meneliti keefektifan pengelolaan unit produksi di smk, bisakah bapak membantu saya
Saya mahasiswa program pascasarjana di Banjarmasin Kalimantan Selatan sedang menyusun tesis mengenai pengelolaan unit produksi di SMK, mungkin Bapak ada masukan dan bahan untuk bisa saya manfaatkan. sebelumnya Terima kasih
hubungi syahibar.com
makasih banyak Pak atas contoh PTK nya, sbgai perbandingan ini sangat membantu saya. klo bs tolong dikirimkan dgn daftar pustakanya. trims sblumnya.
terima kasih contoh proposalnya…
kalo bisa dtrbitkan juga cntoh proposal tentang Perpustakaan…
Terima kasih…
^_^
Ass………….wr. wb
Setelah saya membaca contoh profosal bapak diatas yang begitu menarik dan bsa di ambil acuan sebagai peningkatan siswa kedepan, olehnya itu saya dari pengajar siswa SD di Kab. Sidrap Prov. Sulsel telah ingin berupaya supaya di tempat kerja saya, mutu pendidikan lebih meningkat dan dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam belajar yang bisa dikaitkan dengan pembelajaran terpadu maksudnya bahwa bagaimana siswa bisa belajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran melalui alat teknologi dan alam sekitar. Oleh karena itu kiranya bapak sudi mengimkan kepada saya contoh-contoh profosal dan sekaligus contoh desertasi serta contoh-contoh PTK.
Terima kasih sebelumnya semoga Bapak tetap mendapat bimbingan dari Allah SWT………!
izin unduh ya pak, untuk pembelajaran research, trims..
bapak, saya mahasiswi bahasa inggris,,mohon bantuannya untuk menemukan judul proposal penelitian dengan metode survey. terima kasih banyak
bapak, saya mahasiswi bahasa inggris,,mohon bantuannya untuk menemukan judul proposal penelitian dengan metode survey. terima kasih banyak.balas
usatad maulana saya ingin tanya, boleh kan, begini usatad kalau kita itu setiap hari nya membohongi orang tua kita itu kita mendapatkan dosa nya sebanyak berapa kalilipat dan kita kapan akan menerima ajab allah kalau kita membohongi orang tua. itu saja ustad, tolong dijawab ya ustad, saya tunggu jawaban usatd sekarang juga, makasih ustad.
Pa, saya Yan Timor Taus ,adik saya namany Ritna Taus,dia mahasiswa jurusan bahasa sastra,dia kesulitan untuk menentukan judul proposan n skripsinya ! tolong pa di kasih pilihan ataupun mungkin contoh judul yang cocok utnk dia dan mudah dia pahami dan mendapatkan refrensi yang tepat,sekian pa,trimah kasih
pak , bsa mntak tolong buatin judul skirpsi . dengan menggunakan penelitian kualitaitif, dan juga sekiranya cari daftar rujukannya gampang pak,,,,tolng dikirim k alamat email sya pak ya….
dieje.elkhodij@yahoo.com
gan minta bimbingannya buat proosal skrpipsi dong gan ,,,,,,,,,,,,!!!!
sekali lagi minta bantuannya
sebelumnya terima kasih
Makasih infonya pak de di sedot dulu yah…
mkasih atas info yang ada…
mkci bx…………………………………..
PTK nya sudah bagus, tetapi bahasa apakah yg dimagsud…?????
Trima kasig banyak mga nit baikmu di balas oleh yang maha kuasa
terimaksih….
tapi kok tidak ada daftar pustakanya??????!!!!!!!
gan, tolong kalo punya contoh proposal ptk untuk jurusan teknik mesin dikirim kesini (sujepaijo@gmail.com)….thanks banyak…
saya mau cari contoh proposal pengaruh media eletronik terhadap perkembangan wawasan peserta didik diSMP IPS
Ping balik: Contoh Judul Proposal Kualitatif Pendidikan Bahasa Inggris | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Judul Proposal Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Judul Proposal Ptk Bahasa Inggris Smp | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Judul Proposal Penelitian Kuantitatif Pendidikan Bahasa Inggris | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Skripsi Kuantitatif Pendidikan Luar Sekolah | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Skripsi Pgsd S1 Non Ptk | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Judul Proposal Ilmu Pemerintahan | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Proposal Skripsi Pendidikan Luar Sekolah | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Judul Proposal Tentang Narkoba | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Skripsi Non Ptk Jurusan Pgsd | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Skripsi Pendidikan Biologi Ptk | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Skripsi Pendidikan Ekonomi Ptk | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Skripsi Pendidikan Fisika Ptk | Judul Skripsi
Ping balik: Contoh Skripsi Pendidikan Fisika Uny | Judul Skripsi